News  

Mengukir Jejak Budaya: Workshop Pemertahanan Bahasa Daerah di Era Digital di Barru

NusantaraInsight, Barru — Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah di era digital, Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah di Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, telah dilaksanakan dengan sukses.

Kegiatan ini mengumpulkan para pendidik dan praktisi bahasa daerah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta strategi dalam pemertahanan bahasa daerah. Dengan tema “Langkah Strategi Pemertahanan Bahasa Daerah di Era Digital,” workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin pesat.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari Universitas Hasanuddin yang ahli di bidang bahasa dan teknologi, serta sesi diskusi interaktif yang mendorong partisipasi aktif dari peserta.

Berbagai metode pengajaran dan pemanfaatan teknologi digital diperkenalkan, sehingga guru dapat lebih mudah mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam kurikulum. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang tukar pikiran, tetapi juga diharapkan dapat menciptakan sinergi antara dosen, pendidik, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian bahasa daerah untuk generasi mendatang.
Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah di Kabupaten Barru pada Hari Jumat Tanggal 20 Juni 2025 di UPTD SD Negeri 32 Barru.

BACA JUGA:  Hari ini Makassar Cerah, Bagaimana Besok ?, ini Ramalan Cuaca Rabu 25 Desember 2024

Workshop ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPMU) Universitas Hasanuddin Tahun 2025. Program ini dirancang untuk mengedepankan peran serta akademisi dalam melestarikan bahasa daerah sebagai bagian integral dari identitas budaya.

Dengan melibatkan pendidik, sejarahwan, dan praktisi Bahasa Daerah Universitas Hasanuddin. Hal ini merupakan pula komitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan bahasa daerah yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Dalam workshop ini, menghadirkan pemateri yang berkompeten, meberikan wawasan mereka yang terkait pemertahanan bahasa daerah. Pammuda, S.S., M.Si., membahas “Arah Kebijakan Pemertahanan Bahasa Daerah,” memberikan arah kebijakan strategis bagi pendidik dan masyarakat. Nasihin, S.S., M.A., mengupas materi tentang “Sejarah Lokal dan Pembelajaran Bahasa Daerah kekinian,” yang menyoroti pentingnya konteks sejarah dalam pengajaran bahasa.
Selanjutnya, Muttaharah Nemin Kaharuddin, S.S., M.Hum., akan mengupas tema “Digitalisasi Pembelajaran Bahasa Daerah,” menekankan penggunaan teknologi dalam meningkatkan efektivitas pengajaran.

Andi Filsah Muslimat, S.S., M.Hum., bertindak sebagai moderator, memandu jalannya workshop yang lancar dan interaktif. Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S., M.Hum., selaku ketua panitia, akan memberikan arahan dan dukungan untuk memastikan kegiatan ini mencapai tujuannya dalam melestarikan bahasa daerah di era digital, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Departemen Sastra Daerah.