Departemen Pertahanan AS juga memindahkan persenjataan tambahan ke kawasan Timur Tengah untuk meningkatkan upaya pencegahan regional dan meningkatkan perlindungan kekuatan bagi pasukan AS.
AS tidak mengantisipasi bahwa Iran atau proksinya akan menyerang pasukan AS sebagai bagian dari pembalasannya, namun AS memindahkan aset miiternya untuk berjaga-jaga.
“Akan tidak bijaksana jika kita tidak melihat kondisi kita sendiri di kawasan ini untuk memastikan bahwa kita sudah mempersiapkan diri dengan baik,” kata Kirby.
Sementara itu, salah seorang sumber mengatakan Iran juga mewaspadai eskalasi pertempuran yang kemungkinan akan dramatis. Iran dan kelompok milisi proksinya disebut tidak siap untuk menyerang pasukan AS atau aset lainnya di kawasan tersebut.
Sumber tersebut mengatakan kepada CNN bahwa intelijen AS menilai Iran telah mendesak beberapa kelompok milisi proksinya untuk secara bersamaan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, menggunakan drone dan rudal, dan mereka dapat menyerang secepatnya pada minggu ini.
“Ancamannya sangat jelas dan bisa dipercaya,” kata salah satu sumber.
“Mereka telah menyiapkan senjata untuk melakukan serangan sekarang. Tinggal menunggu waktu yang tepat,” imbuhnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan para menteri luar negeri Turki, Tiongkok dan Arab Saudi untuk membantu menekan Iran agar tidak meningkatkan konflik di Timur Tengah.
Miller mengatakan AS juga telah berhubungan dengan sekutu dan mitra Eropa selama beberapa hari terakhir untuk menyampaikan pesan serupa mengenai Iran.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron keduanya telah berbicara dengan menteri luar negeri Iran dalam beberapa hari terakhir.
Blinken lantas menjelaskan kepada setiap negara yang memiliki hubungan dengan Iran bahwa mereka berkepentingan untuk menggunakan hubungan tersebut untuk mengirim pesan kepada Iran bahwa mereka tidak boleh meningkatkan konflik ini.(*/CNN)







br






