Militer Israel Sebut Brigade Imam Husein Iran Tiba di Lebanon Bantu Hizbullah

Hizbullah, seperti Hamas, telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel dan Hizbullah terlibat dalam aksi saling tembak dan serangan rudal di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, meskipun kedua belah pihak tampaknya membatasi tindakan mereka untuk menghindari konflik yang lebih luas.

Sayyid Hassan Nasrallah–yang sering berbicara kepada para pengikutnya melalui pidato langsung yang diikuti di seluruh wilayah–belum berbicara secara terbuka sejak konflik ini berlangsung.

Hal itu membuat banyak spekulasi tentang apa yang akan diputuskannya dalam pengumuman penting pada hari ini.

Di medan perang, pertempuran tampaknya mengalami eskalasi di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Lebanon sepanjang hari Kamis kemarin.

Setelah serangkaian serangan lintas batas sepanjang hari, Hizbullah dan Hamas sama-sama mengaku bertanggung jawab pada Kamis malam atas serangan terpisah dan besar-besaran ke Israel utara.

Televisi Israel menayangkan rekaman yang menunjukkan dampak serangan roket di kota paling utara Israel, Kiryat Shmona.

Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah juga mengatakan mereka telah menggunakan drone berisi bahan peledak untuk menyerang posisi tentara Israel di daerah perbatasan yang disengketakan yang dikenal sebagai Peternakan Shebaa, yang merupakan indikasi terbaru bahwa mereka berusaha menggunakan lebih banyak persenjataannya.

BACA JUGA:  Kenang Aaron Bushnell, Palestina Jadikan Nama Jalan

Tanggapan tentara Israel tampaknya cepat dan luas, dimana kantor berita milik pemerintah Lebanon melaporkan bahwa tiga warga sipil tewas.

Dalam sebuah pernyataan, militer negara tersebut mengatakan pihaknya telah menargetkan infrastruktur militer, pusat komando dan kendali, gudang senjata, dan kompleks militer milik Hizbullah.