NusantaraInsight, Gaza — Israel semakin menggila, setelah terus menerus melancarkan serangan ke Gaza, Palestina. Bahkan negeri zionis itu berjanji meningkatkan pemboman terhadap daerah-daerah Palestina.
Ancaman ke Gaza muncul di tengah janji Tel Aviv yang ingin melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza guna “menghancurkan” kelompok Hamas.
Mengutip CNBC International, pemerintah PM Benjamin Netanyahu telah menegaskan akan menyerang sasaran yang dapat dianggap sebagai ancaman bagi pasukan daratnya.
Serangan Israel ke Palestina,pasca serangan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu, kini memasuki hari ke-16. Ini merupakan perang paling mematikan di antara lima perang di Gaza bagi kedua belah pihak.
Jumlah korban tewas bagi kedua negara tersebut telah mencapai 6.144 jiwa. Di Gaza telah mencapai sedikitnya 4.651 orang sementara 14.254 orang lainnya terluka. Kementerian Kesehatan Palestina juga mengatakan 93 warga Palestina pun tewas dalam kekerasan dan serangan Israel di wilayah Palestina lain, Tepi Barat.
Israel sendiri mencatat dari 1.400 orang di Israel telah terbunuh, sebagian besar dalam serangan awal Hamas. Selain itu, 203 orang diyakini ditangkap oleh Hamas selama serangan tersebut dan dibawa ke Gaza.
Warga Gaza sendiri dilaporkan telah menerima peringatan baru dari militer Israel. Di mana mereka diminta berpindah ke Gaza Selatan dari Utara.
Bahkan Israel mengancam melabeli warga dengan “organisasi teroris” jika tetap tinggal di sana. Dalam sejumlah wawancara media asing, sebagian warga mengatakan tak akan meninggalkan kota itu karena tanah tumpah darahnya.
“Saya lebih baik mati seribu kali daripada meninggalkan Gaza,” kata seorang guru Abdallah al-Naami, dikutip Al-Jazeera.
Ia mengatakan meski berharap selamat dari perang, ia dan orang lain lebih memilih mati di daerah kantong yang terkepung itu daripada mengalami Nakba lagi. Ini berujuk peristiwa 1948, ketika lebih dari 750.000 warga Palestina pergí dari rumah mereka setelah deklarasi negara Israel.
“Kami tidak akan menyerahkan tanah kami. Kami menolak menjadi bagian dari Nakba kedua,” ujarnya.
“Setidaknya jenazah saya akan terkubur di Gaza di bawah reruntuhan atau kuburan.”