“Kami yakinkan bahwa darah yang keluar dari tubuh Sinwar tidak akan pernah melemahkan perjuangan umat Islam di seluruh dunia bahkan insya allah perjuangan umat Islam yang benar-benar ikhlas untuk membela Baitul Maqdis dan membela Palestina, membela Masjid Al-Aqsa akan terus bertambah, keimanannya dan kekuatannya akan bertambah. Mudah-mudahan darah yang tumpah dari tubuh Yahya Sinwar menjadi pupuk iman umat Islam di seluruh dunia sehingga akan menambah suburnya iman, menambah semangat perjuangan untuk membela Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa. Insya Allah,” pungkasnya.
Yahya Sinwar (62), Kepala Biro Politik Hamas, Pemimpin gerakan perlawanan terbesar Palestina di Gaza, telah syahid dalam pertempuran di garis depan di Rafah, Gaza Selatan melawan pasukan penjajah Israel, Kamis (17/10).
Militer Israel merilis rekaman drone yang menunjukkan Sinwar bertarung hingga napas terakhirnya, melemparkan tongkat ke arah drone tersebut meski terluka parah.
Pihak Israel secara tidak sengaja menemukan Sinwar dan pejuang-pejuang lainnya, meskipun ada klaim bahwa pembunuhannya adalah hasil dari upaya intelijen AS dan Israel.[]