AS dan Inggris Keroyok Houthi

NusantaraInsight, Yaman — AS dan Inggris kompak mengeroyok kelompok Houthi Yaman. Perang mereka ditandai dengan meluncurkan rudal ke pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman pada Jumat (12/1/2024) pagi di Sanaa.

Serangan melalui kapal laut dan udara ini mengakhiri peringatan berminggu-minggu kepada kelompok perjuangan tersebut untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak dan rudal mereka terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Sementara itu, Houthi mengklaim langsung melancarkan serangan udara balasan terhadap kapal perang Amerika Serikat dan Inggris di Laut Merah pada Jumat (12/1/2024).

Anggota senior Houthi, Abdul Salam Jahaf, menuturkan serangan udara kelompoknya itu merupakan balasan usai AS dan Inggris membombardir sejumlah kota di Yaman pada Jumat dini hari.

Serangan AS dan Inggris ini menandai eskalasi baru perang Hamas vs Israel sejak 7 Oktober lalu yang meluas.

Wakil Menteri Luar Negeri Yaman di rezim Houthi, Hussein Al Ezzi, memperingatkan AS dan Inggris akan menghadapi ganjaran yang buruk atas agresi terang-terangannya ini.

Houthi menguasai sebagian besar Yaman, termasuk menduduki Ibu Kota Sana’a sejak 2014 ketika perang sipil pecah di negara itu.

BACA JUGA:  Pasukan Israel Serbu Rumah Sakit Al-Awda

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menuturkan militernya berhasil menggempur sejumlah target Houthi di Yaman seperti beberapa pos dan gudang militer milik milisi itu.

Sebelumnya hari Selasa (9/1/2024),, kelompok Houthi meluncurkan serangan terbesar yang pernah mereka lakukan yaitu 18 drone serang satu arah, rudal jelajah anti-kapal dan rudal balistik anti-kapal ke sejumlah kapal komersial dan kapal perang internasional di Laut Merah.

Meskipun kapal-kapal dan pesawat militer AS dan mitranya yang kini melindungi perairan tersebut mampu menangkis serangan pada hari Selasa itu, namun cakupan dan tingkat keparahan peluncuran tersebut menuai kecaman internasional dan menyisakan sedikit pilihan selain meneruskan peringatan internasional bahwa serangan lebih lanjut akan menimbulkan kerugian besar.

Kelompok Houthi secara sporadis menargetkan kapal-kapal di wilayah tersebut dari waktu ke waktu, namun serangan tersebut telah meningkat sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas dan meningkat setelah ledakan pada 17 Oktober di sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan dan melukai banyak orang.

BACA JUGA:  Relawan MER-C Indonesia Shalat Ied Bersama Warga Gaza

Ledakan di rumah sakit tersebut menandai dimulainya kampanye Houthi yang intens terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah, dan terhadap banyak kapal komersial yang transit di Laut Merah.

Serangan tersebut telah merusak kapal komersial dan memaksa perusahaan pelayaran internasional mengalihkan kapal mereka di sekitar Tanjung Harapan.