News  

Hotel Unhas & Convention Teguhkan Warisan Lewat Lomba Aksara Lontarak 2025

NusantaraInsight, Makassar — Dalam semangat merawat warisan leluhur dan memperkuat identitas budaya lokal, Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Lomba Aksara Lontarak pada Jumat, 30 Mei 2025, bertempat di Ballroom Unhas Hotel & Convention. Mengusung tema “Merajut Lestari, Menjaga Tradisi”.

Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi kekinian untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap aksara lontarak yang menjadi simbol peradaban di Sulawesi Selatan, utamanya pada Suku Bugis dan Makassar.

Lomba ini tak sekadar menjadi ajang kompetisi, melainkan juga ruang perjumpaan antara nilai-nilai kearifan lokal dan tantangan zaman.

Suasana acara dipenuhi semangat antusiasme para peserta, pendidik, dan orang tua siswa yang bersama-sama berkomitmen menjaga denyut kehidupan aksara Lontarak di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi digital.

General Manajer Hotel Unhas & Convention, Budi Suro Budi Arto menyampaikan apresiasi mendalam terhadap terselenggaranya Lomba Aksara Lontarak yang dinilainya sebagai bentuk nyata komitmen akademik dalam menjaga kekayaan budaya Sulawesi Selatan, dalam hal ini Bahasa Makassar.

“Kegiatan ini bukan hanya mengenalkan aksara lontarak kepada generasi muda, tetapi juga membangkitkan rasa bangga terhadap warisan budaya kita yang sangat berharga. Saya merasa terhormat bahwa Unhas Hotel & Convention menjadi ruang lahirnya semangat pelestarian ini,” ujarnya.

BACA JUGA:  SMANSA Football Community Ramaikan Turnamen RSC International Soccer 7'S Kuala Lumpur Malaysia

Hal yang sama juga disampaikan oleh Made Suarnata, mewakili panitia dan pihak Unhas Hotel & Convention menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pelaku budaya, dan dunia industri dalam melestarikan identitas lokal di era modern.

“Kami di sektor perhotelan sangat terbuka dan mendukung inisiatif seperti ini, karena pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Lomba ini membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan kemajuan, dan itu adalah harapan besar kita semua untuk masa depan,” tambahnya dengan penuh optimisme.

Ibu Angela Marici B, selaku tim panitia, menyampaikan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan kolaboratif berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal.

Ia menekankan bahwa keterlibatan Departemen Sastra Daerah, Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia, Himpunan Pelestari Bahasa Daerah (HPBD) Sulawesi Selatan, serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Makassar Pemkot Makassar merupakan bukti nyata bahwa pelestarian aksara Lontarak adalah kerja kolektif lintas lembaga.

“Sinergi ini sangat penting, karena pelestarian budaya tidak bisa berjalan sendiri; perlu ada jejaring yang kuat antara akademisi, pegiat budaya, pemerintah, dan komunitas pendidik agar aksara Lontarak tidak hanya dikenang, tapi benar-benar hidup dalam keseharian masyarakat,” ujarnya penuh semangat.