“Saya secara pribadi sangat mendukung agar bahasa ibu, khususnya bahasa Toraja, masuk dalam kurikulum pendidikan formal. Ini bukan hanya soal menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat identitas lokal dan daya saing generasi muda. Jika bahasa ibu masuk dalam kurikulum, anak-anak sejak dini bisa memahami dan mencintai akar budayanya tanpa harus kehilangan keterampilan berbahasa global,” pungkasnya.
Dr. Dirk Sandarupa Sosok Dibalik Seminar Nasional Bahasa Ibu
br
Rekomendasi untuk kamu

“Di Indonesia, penyelesaian sengketa perdata Islam dilakukan melalui dua jalur utama: Nonlitigasi (di luar pengadilan),…

NusantaraInsight, Jakarta — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-5, Publikasionline.id melaksanakan kunjungan studi ke…

Dalam bahasa rahasia para sufi, manusia baru benar-benar hidup jika ia berhasil keluar dari “anasiyyah”…

Prof Sukardi Weda, sangat berterima kasih dan mengapresiasi langkah Lurah Kelurahan Bakung, Ibu Nani Hasanuddin,…

“Manajemen langsung mendirikan Channel Youtube dengan memproduksi konten-konten yang menarik, terutama konten sedekah dan infak,”…








