Denyut Kehidupan di Car Free Day (6): Menghidupkan Gairah Membaca di Tengah Hiruk Pikuk CFD

An-Nisa Ramadhina A.
Prodi Sastra Indonesia FIB/Magang ‘identitas’

NusantaraInsight, Makassar — Di wilayah Jalan Boulevard Makassar, pagi itu, udara di kawasan Car Free Day (CFD) terasa segar dan ramai. Suara pedagang yang mempromosikan dagangannya, langkah kaki para pejalan, serta tawa anak-anak menjadi irama yang khas setiap Minggu pagi. Di tengah keramaian itu, sebuah mobil berwarna dominan biru berhenti di tepi jalan.

Mobil itu bukan sembarang kendaraan, melainkan Perpustakaan Keliling, salah satu inovasi Dinas Perpustakaan Kota Makassar. Kemunculannya di CFD untuk menumbuhkan kembali minat baca masyarakat. Mencoba mengalihkan kebiasaan mereka yang lebih banyak membaca melalui handphone, melalui alat-alat gadget dan sebagainya dengan membaca buku ilmu pengetahuan dan menambah wawasan. Perpustakaan keliling hadir demi meningkatkan indeks literasi masyarakat.

“Nah, kita datang di CFD ini untuk kembali meningkatkan gairah membaca melalui buku fisik. Apalagi di era digitalisasi saat ini,” ujar Abdul Jalil, Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar yang akrab disapa Pak Jalil.

Perpustakaan Keliling di Makassar sering hadir setiap hari Minggu. Mobil perpustakaan keliling hadir menyediakan koleksi buku yang bisa dibaca langsung di tempat. Ya, memanfaatkan keramaian orang memanfaatkan hari bebas kendaraan di kawasan bisnis kota ini.

BACA JUGA:  Muhammadiyah Cabang Galesong Utara Takalar Segera Bentuk Lima Ranting

Buku tampak berjejer di dalam mobil. Mulai dari buku anak-anak SD sampai mahasiswa, hingga masyarakat umum. Itulah penampakan perpustakaan keliling di CFD Makassar, sebuah sudut literasi di tengah kegiatan publik yang santai dan terbuka yang sedang dibangun Dinas Perpustakaan Keliling ini.

Tampilan beberapa buku di dalam mobil perpustakaan keliling

Magang identitas Unhas, Nisa, turut menyaksikan suasana ramai di area CFD pagi itu. Tampak sejumlah pengunjung menikmati waktu santai sambil membaca buku. Anak-anak pun tampak antusias memilih buku cerita bergambar dan mewarnai dengan duduk berkelompok di tikar yang telah disediakan.

Perpustakaan keliling sudah berjalan selama tiga tahun sejak berakhirnya masa pandemi COVID-19. Buku hanya boleh dibaca di tempat dan tidak diperkenankan untuk dipinjam.

“Untuk lebih lengkapnya, silakan adik-adik ke perpustakaan. Di sana boleh pinjam buku, tapi dengan catatan tadi, arus kita punya kartu perpustakaan,” tambah Pak Jalil dalam wawancara, Minggu (12/10.2025).

Tampak anak-anak sedang mewarnai gambar mereka.

Respon masyarakat pun sangat antusias dengan adanya agenda ini meskipun keterbatasan jumlah dan variasi buku. Walaupun jumlah buku terbatas, keberadaan mobil perpustakaan menjadi ruang interaksi literasi di tengah hiruk pikuk pikuk dan ramainya publik yang sedang berjalan santai menikmati CFD.

br
br