Tadabbur Cinta yang Bersaksi, Cinta Sejati Dimulai dari Sebuah Janji

Tadabbur Cinta

Seorang suami bukan hanya pemimpin, tapi juga pelindung. Seorang istri bukan hanya pendamping, tapi juga peneduh. Ketika mereka saling bersaksi dalam pernikahan, mereka sedang menghidupkan kembali makna ayat ini menjadikan cinta sebagai ibadah, bukan sebatas rasa.

Menyulam Kembali Cinta kepada Allah

Cinta antara Allah dan hamba-Nya mengajarkan kita bahwa cinta yang murni selalu berawal dari pengakuan, dijaga dengan kesetiaan, dan bertahan dalam keikhlasan. Sebagaimana kita bersaksi dahulu di alam rahim, semoga kita terus bersaksi dalam hidup ini, bahwa cinta sejati tidak pernah mendua, tidak pernah menyakiti, dan selalu melindungi dari rahim hingga ke surga.

Ibu-ibu ku, malam ini, mari kita buka kembali lembaran janji itu. Mari kita renungi bahwa,
Apakah kita masih menjaga ikrar kita kepada Allah seperti dulu kala di alam ruh?
Apakah cinta kita pada Allah masih utuh, ataukah sudah mulai berbagi pada dunia dan ego yang sementara?

Mari kita bertanya pada diri sendiri bahwa,
Apakah saya masih menjaga janji setia itu kepada pasangan sebagaimana dulu saat ijab qabul? Apakah saya masih mencintainya seperti ruh mencintai Tuhannya penuh ketulusan dan pengabdian?

BACA JUGA:  Muhammadiyah Makassar Undang Kader yang Maju Bertarung Pileg 2024

Malam ini bukan sekadar pengajian, ini adalah malam menghidupkan kembali cinta.
Cinta kepada Allah.
Cinta kepada pasangan.
Cinta kepada keluarga.

Dan ayat ini, walau hanya satu penggalan, adalah surat cinta dari Allah SWT kepada kita semua,
Bahwa kita dicintai bahkan sebelum kita tahu bagaimana caranya mencintai.

Semoga dari ruangan ini, cahaya cinta itu menyebar. Menerangi rumah kita, hati kita, dan generasi yang lahir dari rahim kita.
Karena cinta sejati selalu dimulai dari sebuah janji, “Balaa, syahidnaa…”
Kami bersaksi, ya Allah. Dan kami ingin tetap setia pada cinta itu… selamanya.

Bebagi itu asyik dan menyenangkan

Makassar, 27 Mei 2025