PEREMPUAN SOSIALITA DAN PEREMPUAN SOSIALIHAH

Oleh: Rahman Rumaday.                   (Founder K-Apel)

Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” ~An-Nahl :97

NusantaraInsight, Makassar — Perempuan sosialita dan perempuan sosialihah adalah gambaran ideal perempuan yang mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-harinya. Di satu sisi, sebagai sosialita, yakni dia sibuk mengurus keluarganya, terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, dan aktif dalam pekerjaan yang dijalani serta interaksi dengan sesama manusia. Kesehariannya diwarnai oleh berbagai aktivitas yang membutuhkan ketangkasan dalam mengatur waktu dan prioritas, sehingga ia tetap dapat memberikan perhatian penuh kepada keluarganya sekaligus berkontribusi secara signifikan kegiatan sosial yang diikuti.

Namun, selain menjalankan perannya sebagai seorang perempuan sosialita, perempuan ini juga tidak melupakan tanggung jawab spiritualnya dengan aktif sebagai perempuan sosialihah. rajin hadir di tempat mengaji belajar mengaji dan mengkaji Al-Qur’an, dan ikut aktif dalam majelis taklim serta kegiatan keagamaan lainnya dan menjaga hubungannya dengan Allah sang pencipta ini yang saya sebut sebagai “PEREMPUAN SOSIALIHAH.”

BACA JUGA:  Founder K-Apel Temui Rektor dan Direktur Pascasarjana Unpacti Makassar, Untuk Apa?

Perempuan sosialita dan perempuan sosilihah adalah perempuan yang mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan spiritual inilah yang membuatnya mampu menjaga harmoni dalam kehidupannya juga kegiatan keagamaannya memberikan ketenangan batin dan kedamaian yang menjadi landasan kuat dalam menjalani setiap aktivitasnya sehari-hari.

Perempuan sosialita dan sosialihah merupakan perempuan yang mampu membangun keselarasan antara peran sebagai perempuan sosialita dan perempuan sosialihah hal tersebut sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW. yaitu,

“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan Ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan Ilmu. dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” ~ Hadits

Perempuan sosialita dan perempuan sosilihah adalah perempuan yang mampu menyeimbangkan antara tuntutan dunia dan akhirat melalui ilmu dan amalnya ini tidak hanya mencapai kebahagiaan di dunia, tetapi juga meraih kebahagiaan di akhirat “Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa adzabannaari.” “Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka.” Do’a ini merupakan do’a yang sering dan paling banyak dibaca Nabi seperti disebutkan dalam hadits (HR Muttafaq Alaih). Yang artinya : “Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, adalah ‘Allaahumma aatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar’.” Do’a tersebut terdapat dalam penggalan ayat Al-qur’an surat Al-baqarah ayat 201.