Wali Kota Makassar “Pulang ke Dapur Ibu”

Wali kota Makassar
Munafri Arifuddin membaca puisi Pulang ke dapur ibu

NusantaraInsight, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin membuat suasana Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Minggu (1/6/2025) mendadak hening.

Keheningan ini disebabkan Munafri Arifuddin membacakan puisi “Pulang ke Dapur Ibu” karya M. Aan Mansyur.

Dengan suara bergetar sarat makna, Munafri menyampaikan bait-bait yang menyentuh tentang rumah, kenangan, dan sosok ibu. Para penonton pun tampak larut dalam keheningan, mendengarkan setiap kata dengan penuh perhatian.

Berikut puisi yang dibacakan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin:

Pulang ke Dapur Ibu

Aku hidup diantara orang-orang yang memilih
melakukan usaha lebih keras untuk menyakiti orang lain
dari pada menolong diri sendiri

Aku ingin pulang ke dapur ibuku,
melihatnya sepanjang hari tidak bicara,
Aku ingin menghirup seluruh kebahagiaannya
-yang menebal jadi aroma
yang selalu membuat anak kecil dalam diriku kelaparan.

Aku ingin diam dan hidup bersama ibuku.
Aku akan menyaksikan ia memetik sayur dikebun kecilnya
di halaman belakang untuk makan malam yang lengang,
Aku ingin membiarkannya tersenyum menatapku makan tanpa bernapas.

Aku ingin melihat ibuku tetap muda dan mudah tersenyum
Aku ingin menyimak seluruh kata yang tidak ia ucapkan
Aku ingin hari-harinya sibuk menebak, siapa yang membuatku
tiba-tiba suka bernyanyi di kamar mandi

Di momen itu, sastra menjadi jembatan emosional yang menyatukan pemimpin dan masyarakat, dalam ruang yang penuh rasa.

BACA JUGA:  Kanwil Kemenkumham Gorontalo Memaparkan Target kinerja Penegakan Hukum KI

Munafri juga mengaku terkesima dengan atmosfer dan antusiasme masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. Ia berharap MIWF ke depan bisa menjadi salah satu event andalan Kota Makassar yang mampu menarik minat masyarakat luas.

“Saya dikasih pilihan judul yang agak sulit bikin konsentrasi karena bicara tentang Ibu. Pilihan kedua soal benci di antara orang-orang bahagia, juga tidak mudah. Tapi saya pilih ‘Pulang ke Dapur Ibu’,” ungkapnya.

Usai tampil memukai di panggung, saat ditemui. Munafri menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap perkembangan dunia seni dan sastra. Ia menyebut bahwa MIWF bukan hanya tentang penulis, tapi juga melibatkan berbagai seniman dan pelaku seni lintas bidang.

“Acara ini bisa dihadiri 15 sampai 20 ribu orang selama proses pelaksanaannya. Kami terus memberikan support. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mendukung event sebesar ini,” ujar Munafri.

Festival yang telah menjadi icon literasi dan seni di Indonesia Timur ini kembali menghadirkan ratusan penulis, seniman, dan penikmat sastra dari berbagai daerah dan negara.