Lebih dari 900 warga Palestina telah tewas dan 6.000 terluka saat berusaha mendapatkan makanan untuk keluarga mereka.
Salah satu korban, Mohammed Al-Sawafeeri, seorang penyandang disabilitas, meninggal akibat kelaparan berkepanjangan. Seorang pria Palestina lainnya ditembak mati oleh penembak jitu Israel saat mencari makanan, dan rekaman terakhirnya ditemukan oleh keluarganya di ponselnya.
UNRWA menegaskan bahwa Israel sengaja memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan, membuat satu juta anak di Gaza kelaparan, dan menyerukan pencabutan blokade untuk memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan.
8. Kerusakan Fasilitas Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 94% fasilitas kesehatan di Gaza telah rusak akibat konflik, menciptakan situasi yang sangat buruk bagi warga.
WHO menyerukan tekanan internasional untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk, menyoroti kebutuhan mendesak akan pasokan medis.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat jumlah korban tewas sejak 7 Oktober 2023 mencapai 59.029, dengan 142.135 orang terluka, termasuk 71 anak yang meninggal akibat malnutrisi. Sebanyak 60.000 orang lainnya menderita gejala malnutrisi.
Dr. Atef El-Hout dari Kompleks Medis Nasser melaporkan bahwa staf medis yang bekerja 24 jam sehari kekurangan makanan, dengan 18 kematian akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang penyandang kebutuhan khusus.
9. Kejahatan Perang
Lembaga dan asosiasi Palestina di Eropa mengutuk serangan terhadap kapal Hanzala, yang membawa aktivis untuk mendukung Gaza, menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Mereka melaporkan adanya bahan kimia pembakar di kapal yang menyebabkan cedera, menuduh pendudukan Israel sengaja mengintimidasi aktivis.
Hind Rajab Foundation mengungkapkan bahwa dua tentara Israel ditangkap di Belgia atas tuduhan kejahatan perang di Gaza, setelah diidentifikasi di festival Tomorrowland.
Sementara itu, Global Protection Cluster yang didukung PBB melaporkan bahwa sepuluh anak kehilangan satu atau kedua anggota tubuh setiap hari akibat serangan Israel di Gaza.
10. Tantangan Militer Israel di Gaza
Maariv melaporkan bahwa militer Israel menghadapi kekurangan 300 perwira untuk posisi komandan peleton, terutama di unit teknik, dan kesulitan merekrut tentara berkompeten untuk kursus perwira.
Akibatnya, militer terpaksa menunjuk perwira yang belum lulus kursus komandan kompi, meskipun juru bicara militer menyangkal adanya kekurangan komandan di unit reguler.
Middle East Spectator mencatat kematian seorang tentara Israel, Staff Sergeant Amit Cohen, dan luka parah seorang perwira lainnya di Gaza selatan, yang dievakuasi ke rumah sakit Beer Shebaa.