PR Sang Profesor

Sang Profesor Zudan Arif Fachrullah
Prof Zudan Arif saat dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian

Percepatan penanganan bencana di Sulsel juga diapresiasi Tri Rismaharani saat berkunjung ke Luwu, Jumat (10/5). Risma menilai Bahtiar bersama unsur forkopimda kabupaten/kota/provinsi di Sulsel kompak melakukan tanggap darurat.

“Kalau tidak ada dari Polda, dari TNI dan dibantu Pak Gubernur, kita akan kesulitan mengevakuasi warga. Karena itu, penghargaan sekaligus ucapan terima kasih kami dari Kementerian Sosial dan pemerintah pusat tentunya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah membantu meringankan beban masyarakat, dan juga tugas dari Kementerian Sosial,” tegas Risma.

Seluruh capaian Bahtiar mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, bahkan Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ina Kartika Sari memberikan nilai 9 bagi kinerja Bahtiar.

Andi Ina menilai Bahtiar mampu menorehkan prestasi dalam 8 bulan kepemimpinan.

“Prestasi beliau belum ada samanya Pj sebelumnya yang hadir di Sulsel. Itulah kenyataannya. Sejak kedatangan beliau ke Sulsel. Penghargaan luar biasa diberikan ke kami di DPRD provinsi,” jelas Andi Ina Kartika Sari.

Terekam jelas diingatan Andi Ina Kartika Sari, kala Bahtiar Baharuddin hadir di Kantor DPRD Sulsel menghadiri sejumlah agenda.

BACA JUGA:  Kakanwil Kemenkumham Gorontalo Minta Jajarannya Bekerja Smart "PASTI"

Salah satunya penandatanganan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Satu prestasi kita penandatangan APBD pokok yang kami tandatangani melalui paripurna pada 4 November. Itu sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Penandatanganan APBD tercepat selama DPRD Sulsel ada,” katanya.

Andi Ina tak ragu menyebut Bahtiar Baharuddin sarat akan prestasi.

Penambahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp 15 triliun jadi Rp 30 triliun sebagai bukti nyata.

Begitu juga dengan potensi pendapatan murni dari tambang eks PT Vale yang bisa diserap Pemprov Sulsel.

Sederet prestasi dari Bahtiar selama 8 bulan menjabat, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Sang Profesor (Prof Zudan)

Apalagi, pergeseran Bahtiar Baharuddin disaat masa jabatannya sebagai penjabat belum berakhir menjadi rumor di masyarakat bahwa pergeseran itu sangat kental aroma politik didalamnya.

Untuk itu, waktunya Prof Zudan membuktikan bahwa dirinya sebagai pamong sejati dapat mengantar Pilkada Serentak pada November ini berhasil dengan sukses dan aman.

Sukses dalam arti kata penyelenggaraan dan sukses karena berjalan secara jujur dan adil. Selain itu, capaian yang telah diukir oleh penjabat sebelumnya dapat menjadi acuan bagi penjabat saat ini.

BACA JUGA:  PSM Tahan Persija di Kandangnya

Berkaca pada teori expectancy atau teori harapan (Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation”) adalah teori yang mengemukakan bahwa orang akan cenderung memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan hasil yang diinginkan, dan mereka akan memilih tindakan lain jika mereka percaya bahwa tindakan itu akan membawa hasil yang lebih baik atau lebih memuaskan.