“Jadi mungkin bulan 5 (Mei) atau bulan 6 (Juni) berjalan ki pembangunan fisiknya. Fisik itu ruang kelas, ruang praktek, ruang guru, ruang kepala sekolah dan ada fasum lain yang dibutuhkan, seperti toilet dan sarana ibadah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Najamuddin, Jumat (22/3).
4. Sukseskan Pemilu 2024 di Sulsel
Bahtiar sukses mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 di Sulsel. Bahtiar menegaskan kesuksesan Pilpres dan Pileg ini berkat kerja sama semua pihak, baik penyelenggara pemilu, maupun aparat penegak hukum.
Menurut Bahtiar, selama ini Sulsel dari Pemilu ke Pemilu selalu dianggap daerah rawan. Namun semenjak September 2023, Sulsel diklaim menjadi daerah teraman di Indonesia sekarang.
“Dan itu tandanya bahwa peradaban demokrasi Sulsel semakin mapan, maju dan baik. Saya kira ini contoh baik bagi kita di tahun 2024 ini,” sebut Bahtiar di Kawasan Wisata Kuliner Lego-lego CPI Makassar, Rabu (20/3).
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi mengatakan, proses demokrasi tidak berhenti di Pilpres maupun Pileg, karena masih ada Pilkada 2024. Andi Rian juga mengajak masyarakat menjaga situasi keamanan di wilayah masing-masing tetap kondusif.
“Untuk menjaga situasi di Sulsel ini tetap kondusif dan nyaman. Sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan sebagaimana mestinya,” ucap Andi Rian.
5. Inisiasi Penanaman 2 Juta Pohon
Bahtiar menginisiasi gerakan penanaman 2 juta pohon di kabupaten dan kota di Sulsel saat peringatan Hari Bumi. Program ini menandai komitmen Sulsel terhadap keberlanjutan lingkungan dan bentuk solidaritas menjaga bumi.
“Kita memberikan pesan kuat kepada masyarakat Sulawesi Selatan bahkan seluruh dunia pada Hari Bumi, 22 April ini adalah momentum untuk membangun kesadaran seluruh umat manusia,” kata Bahtiar saat penanaman pohon yang dipusatkan di Bendungan Gerak Tempe, Kelurahan Wiringpalenae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (22/4).
Adapun 2 juta bibit pohon yang ditanam di sejumlah wilayah di Sulsel merupakan kontribusi pemerintah dan non-pemerintah. Sebanyak 25.000 bibit di antaranya berasal dari Persemaian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sulsel.
Selain itu 300.000 batang dari Persemaian BPTH, 150.000 batang dari Persemaian BPTH Jeneberang. Sisanya dari CSR perusahaan seperti PT Vale, PT PLN, Bank Sulselbar, serta dari berbagai lembaga dan masyarakat.
“8 miliar orang hidup di bumi yang sama. Kita mau memastikan, merawat agar anak cucu kita menikmati,” tegas Bahtiar.
Penanaman pohon ini selaras dengan program pencegahan bencana alam di Sulsel. Pasalnya, Bahtiar menilai masalah utama bencana alam banjir dan longsor terletak pada berkurangnya daerah serapan di wilayah pegunungan. Situasi turut dipicu karena alih fungsi hutan dan lahan.