NusantaraInsight, Bantaeng — Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar peletakan batu pertama pembangunan gedung depo arsip, Rabu (5/6/2024).

Peletakan batu pertama gedung depo arsip ini dilakukan langsung oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Drs Imam Gunarto, M.Hum bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan Asriadi Sulaeman S.I.P., M.Si mewakili Pj Gubernur Sulsel dan Penjabat Bupati Bantaeng Dr Andi Abubakar, M.Si.
Acara ini juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para kepala OPD, camat dan kepala desa se Kabupaten Bantaeng. Turut hadir dalam peletakan batu pertama ini adalah Ketua Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Sulsel, Kabiro Umum ANRI Sarip Hidayat, S.Kom.,M.Si, Kepala Pusat Data dan Informasi Drs Hilman Rosmana., M.Hum.

Dalam sambutannya mewakili Pj Gubernur Sulsel, Asriadi Sulaeman menyatakan bahwa peletakan batu pertama ini, bukti keberhasilan dari penjabat Bupati Bantaeng Andi Abubakar.

“Kembali Pj Bupati Bantaeng Dr Andi Abubakar membuat sejarah, ini adalah legacy selama 8 bulan menjabat sebagai penjabat Bupati,” ungkapnya.
“Jarang-jarang ada pembangunan depo arsip apalagi ini di kabupaten. Tentu dengan dibangunnya depo arsip ini, dapat menyelesaikan tentang jejak sejarah, memori daerah dan peradaban di Kabupaten Bantaeng melalui penyimpanan dan pemeliharaan arsip,” papar Kepala DPK Sulsel ini.
Apalagi, lanjutnya, Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) yang telah dilaunching pada era Dr Bahtiar Baharuddin, saat ini dilanjutkan oleh Prof Zudan Arif Fakrulloh
“Tentu sekali lagi saya sampaikan bahwa begitu banyak prestasi yang telah didapatkan kabupaten Bantaeng melalui tangan bapak Pj Bupati Bantaeng,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala ANRI Drs. Imam Gunarto, M.Hum dalam sambutannya menyampaikan bahwa Presiden RI mengamanatkan kepada ANRI untuk melakukan pembinaan, pengawasan dan juga penataan kepada arsip.
“Karena arsip ini adalah hal wajib untuk kita jaga. Untuk Kabupaten Bantaeng sendiri yang multikultural dan Heterogen. Untuk merawat kebhinekaan di Kabupaten Bantaeng ini, kita butuh depo Arsip,” terangnya.