Luna Vidya Kupas Tuntas Program UK PACT Indonesia di Makassar

“Dan sewaktu bicara tentang makassar, sosial inklusi Makassar ternyata berbeda dengan sosial inklusi kota Surabaya.Karena waktu bicara GESI di Surabaya, kelompok-kelompok rentan itu misalnya disabilitas kita juga punya, tapi yang tidak dimiliki Surabaya misalnya adalah masyarkat pulau itu maksudnya,” tegas Luna yang dikenal dengan teater monolognya ini.

“Jadi program ini memunculkan masyarakat pulau dan kerentanan mereka terhadap mobilitas atau transportasi berkelanjutan. Mereka harus di bicarakan, harus di highlight, harus dimasukkan dalam proses pembuatan kebijakan itu sebenarnya,” tambahnya.

Luna melanjutkan bahwa pemerintah harus membicarakan masyarakat pulau karena Makassar punya dimensi pulau. Bukan hanya perhubungan darat (transportasi darat) atau mobilitas perpindahan antara barang dan manusia. Kita harus buka mata bahwa air Makassar saja perlu dibawa ke Barang lompo.

Dan kota makassar sebagai kota metropolitan yang tidak memiliki moda transportasi darat begitupun transportasi pesisir dan laut yang harus di pikirkan juga berkelanjutan karena kita bicara transportasi publik.

Menurut Luna, masyarakat pulau itu bukan hanya tempat wisata, tapi dalam konteks transportasi dan mobilitas berkelanjutan.

BACA JUGA:  Pemerintah Bahas Skema Keberlanjutan Tenaga Honorer

“Jadi begini, berbicara mengenai pengertian berkelanjutan itu selalu berbicara meningkatnya kesejahteraan dan keluarnya masyarakat dari kemiskinan. Nah waktu bicara mobilitas berkelanjutan, artinya transportasi perpindahan barang dan manusia itu harus memastikan bahwa akan terjadi peningkatan kesejahteraan. Jadi bukan hanya datang ke daerah wisata, tapi bagaimana orang wisata itu juga tangguh terhadap kebencanaan,” papar Luna

“Jadi kalau mau lihat polusi jangan hanya melihat ke atas, bukan cuma melihat ke langit. Bagaimana polusi yang ada di laut, kira-kira begitu.
Jadi kita perlu pandangan jauh,” pungkasnya.

Pada Lokakarya Jurnalistik yang bertema Mobilitas Berkelanjutan ini, juga menampilkan para pakar di bidangnya, yaitu, Dr. Ir. H. Mukhtar Syarkawi, MT.,ATU (Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sulawesi Selatan)
Dr. Ir. Lucky Caroles, ST.,MT.,IPM (Ketua Umum Pusat Perencanaan Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4)) dan
Zulkarnain Hamson, S.Sos.,M.Si (Direktur Pusdiklat Jurnalis Online Indonesia Nasional) selaku instruktur kegiatan.