Hizbullah Siap Perang Dengan Israel

Sikap Iran Terkait Perang Hamas – Israel 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian bicara soal sikap negaranya terkait perang antara Israel dengan Hamas. Amir-Abdollahian mengatakan pejabat sejumlah negara telah menghubunginya terkait kemungkinan munculnya front kedua di perbatasan Israel dengan Lebanon.

Hal itu ditanyakan ke Iran karena keberadaan Hizbullah di Lebanon. Hizbullah merupakan kelompok militan bersenjata yang didukung Iran.

Pejabat beberapa negara menghubungi kami dan menanyakan kemungkinan dibukanya front baru (melawan Israel) di kawasan,” ucap Amir-Abdollahian saat bertemu Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia al-Sudani.

“Kami memberi tahu mereka bahwa jawaban jelas kami mengenai kemungkinan di masa mendatang adalah segala sesuatunya bergantung pada tindakan rezim Zionis di Gaza,” sebut Amir-Abdollahian dalam pernyataan seperti dirilis Kementerian Luar Negeri Iran.

Dia mengatakan kejahatan yang dilakukan Israel terus berlanjut. Meski demikian, katanya, belum ada seorang pun yang meminta izin kepada Iran untuk membuka front baru melawan Israel.

“Bahkan sekarang, kejahatan Israel terus berlanjut dan tidak ada seorang pun di kawasan ini yang meminta izin kepada kami untuk membuka front baru,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Bisa Jadi Panutan Partai Lain, Pengamat: Sikap PKS untuk Deklarasi AMIN Elegan dan Berkelas

Pada Kamis (12/10) waktu setempat, Amir-Abdollahian juga tiba di Beirut, Lebanon. Dia diterima oleh Hizbullah dan Hamas di antara kelompok pro-Iran lainnya. Dia juga dijadwalkan bertemu para pejabat Lebanon pada Jumat (13/10) waktu setempat, sebelum berangkat ke Damaskus.

Amir-Abdollahian mengatakan sekutu-sekutu regional Iran, yang dikenal sebagai ‘poros perlawanan’, dapat merespons jika serangan Israel di Jalur Gaza meningkat.

“Kelanjutan kejahatan perang terhadap warga Palestina dan Gaza akan menerima respons dari negara-negara lainnya,” ucapnya kepada wartawan di Beirut.

Sebagai informasi, lebih dari 1.300 orang, yang sebagian besar warga sipil, dilaporkan tewas akibat serangan Hamas di Israel. Sementara gempuran Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, telah menewaskan sedikitnya 1.900 orang di Jalur Gaza dengan sebagian besar korban merupakan warga sipil termasuk lebih dari 600 anak.