Bertabur Wanita Cantik dengan Kimono
Peserta upacara Seijin Shiki adalah penduduk yang sehari setelah Hari Kedewasaan tahun lalu hingga hari upacara berlangsung telah genap berusia 20 tahun.
Penduduk yang diundang untuk mengikuti upacara tahun 1960 misalnya, terdiri dari penduduk yang berulang tahun ke-20 antara tanggal 16 Januari 1959 hingga 15 Januari 1960.
Sebagian pemerintah lokal juga mengundang penduduk yang berulang tahun ke-20 antara tanggal 2 April tahun yang lalu hingga 1 April tahun berjalan.
Upacara Hari Kedewasaan biasanya diadakan pada pagi hari di balai kota setempat. Semua orang dewasa muda yang telah berumur atau akan berumur 20 tahun antara tanggal 2 April tahun sebelumnya dan 1 April tahun itu, serta berstatus penduduk (memiliki jūminhyō) diundang untuk menghadiri upacara.
Pejabat kota memulai upacara dengan pidato dan hadiah kecil diberikan kepada penduduk dewasa yang baru.
Wanita menghadiri upacara dengan mengenakan kimono berlengan lebar yang disebut furisode dan alas kaki yang disebut zōri.
Kesukaran dalam mengenakan kimono sendirian tanpa dibantu orang lain menyebabkan para wanita muda memilih untuk mengunjungi salon kecantikan untuk dipakaikan kimono dan dirias.
Satu set kimono formal berharga mahal, oleh karena itu sebagian wanita meminjam kimono dari saudara, toko peminjaman baju, atau secara khusus minta kepada orang tua untuk membelikannya.
Pria mengenakan kimono formal berwarna gelap dan hakama. Meskipun demikian, pria sering juga mengenakan pakaian formal ala Barat berupa jas lengkap dengan dasinya.
Setelah upacara, mereka merayakannya dengan berpesta, terutama minum minuman beralkohol.