Buka Konferensi Provinsi PGRI Sulawesi Selatan, Prof Zudan: Mari Kita Buat Sulsel jadi Branding Pendidikan

NusantaraInsight, Makassar — Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakhrulloh membuka secara resmi Konferensi Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan Masa Bakti 2024-2029, Rabu (4/12/2024) di Claro Hotel Makassar.

Dengan tema konferensi, Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas, Prof Zudan, bersama perwakilan Ketua Umum PGRI Pusat Prof Supardi dan Ketua PGRI Sulsel Prof Hasnawi Haris secara simbolik menabuh gendang tanda Konferensi Provinsi PGRI Sulawesi Selatan resmi dibuka.

Peresmian ini juga ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua PGRI Sulsel untuk diberikan kepada Pj Gubernur Sulsel, PGRI Pusat, perwakilan DPRD Sulsel dan Forkompinda Sulsel.

Sebelum peresmian, Prof Zudan menyampaikan bahwa jika melihat antusiasme para guru yang hadir, dirinya berkeyakinan bahwa masalah pendidikan akan selesai di ruangan ini.

Ia juga menyampaikan bahwa menyambut Hari Guru yang bertepatan dengan HUT PGRI bukan hanya soal suka cita, tapi juga bagaimana para guru merefleksikan bagaimana output pendidikan semakin baik.

“Ibarat teko, jika kita mengisi air putih maka akan keluar air putih, jika kita isi susu maka keluar susu, artinya jika kita isi dengan kebaikan kepada anak-anak kita maka akan keluar kebaikan pula,” ucapnya.

BACA JUGA:  PBB "Warning" Akan Terjadi Kelaparan di Gaza Utara, Anak-anak Terancam "Wasting"

Prof Zudan juga mengajak kepada para anggota PGRI untuk memanfaatkan media sosial dengan baik.

“Jangan salahkan media sosial jika diisi dengan konten-konten negatif, karena kita tidak mau mengisi media sosial kita dengan konten-konten kebaikan,” sebutnya.

“Mengapa anak kecil di Jepang setelah besar pandai berbahasa Jepang karena template mereka terus diisi dari kecil dan berulang-ulang. Maka dari itu template anak-anak kita harus diisi dengan kebaikan. Jangan kita isi template anak-anak kita dengan caci maki dan bullying,” tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa caranya adalah agar para guru mengisi media sosial mereka dengan konten-konten positif dan konten-konten kebaikan.

Prof Zudan juga menelaah bahwa banyak dari kita yang ingin menyekolahkan anak-anaknya ke luar daerah, seperti Jogyakarta, Malang dan juga Bandung.

“Sangat sedikit yang ingin membawa anak mereka untuk sekolah di Sulawesi Selatan. Untuk itu mari kita buat Sulsel menjadi branding pendidikan,” paparnya .

Prof Zudan juga mengkhawatirkan jangan sampai sekolah tidak membahagiakan anak peserta didik.

“Untuk itu, saya mengajak, mari kita jadikan siswa kita untuk menebar kasih sayang, bukan menebar kebencian.
Sekolah yang baik adalah sekolah yang menebarkan kasih sayang,” pungkasnya.