Balai Litbang Agama RI Gelar Diseminasi Gerakan Moderasi Beragama pada Komunitas Seniman & Pegiat Literasi

Balai Litbang Agama Makassar
Dari kiri ke Kanan: Dr Azis Nojeng, Dr H Saprillah, Prof Dr M Arskal Salim

NusantaraInsight, Makassar — Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Makassar Kemenag RI menggelar Diseminasi Gerakan Moderasi Beragama pada Komunitas Seniman & Pegiat Literasi, Selasa (2/7/2024) di Mahoni 2 Hotel Claro Makassar.

Diseminasi sendiri itu, merujuk pada penyebaran informasi, pengetahuan, atau hasil penelitian ke khalayak yang lebih luas.

Tampil sebagai pembicara sekaligus membuka acara pada gelaran diseminasi tersebut adalah Kepala Balai Litbang Agama Makassar Dr H.Saprillah, M.Si. Acara diseminasi itu sendiri menengahkan diskusi menarik yang dipandu oleh Dr Azis Nojeng.

Dalam paparan H.Saprillah yang dikenal juga sebagai novelis dengan nama pena Pepi Al Baiquni ini menyampaikan terkait moderasi beragama ini.

Menurutnya, moderasi beragama adalah cara pandang dan perilaku dalam hal keyakinan, moral dan watak yang mengedepankan keseimbangan di tengah keberagaman dan kebhinekaan yang melingkupinya.

“Artinya Moderasi Beragama adalah bagaimana mengekspresikan agama di ruang bersama,” ujar penulis novel berjudul Calabai – Perempuan dalam Tubuh Lelaki.

Saprillah juga menyampaikan terkait diseminasi beragama meliputi 4 konteks, yaitu konteks obyektif Indonesia yang majemuk, perubahan sosial pasca reformasi, deformasi sosial dan politisasi agama dan media digital mengakselerasi ketegangan sosial.

BACA JUGA:  Mudik, Arus Balik dan Oleh-oleh Bom

Dirinya juga menjelaskan bahwa terkait Diseminasi Moderasi Beragama merupakan cara pandang, sikap praktek beragama dalam kehidupan bersama.

“Dimana dalam moderasi beragama kita harus memiliki kepekaan. Intinya yang sama jangan dibedakan dan yang beda jangan tommi disamakan,” tambahnya.

“Dalam moderasi beragama perlu dikembangkan toleransi berbasis dialog,” tandasnya.

Senada dengan itu, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Prof Dr M.Arskal Salim GP, M.Ag menyampaikan secara singkat terkait moderasi beragama.

Ia juga menjelaskan terkait kompetensi untuk moderasi beragama yang meliputi kompetensi pribadi, kompetensi komparatif dan Kompetensi kolaboratif.

Diseminasi Gerakan Moderasi Beragama pada Komunitas Seniman & Pegiat Literasi ini dihadiri oleh lebih dari 30 orang peserta yang terdiri dari Dewan Kesenian Sulawesi Selatan, Himpunan Pelestari Bahasa Daerah, Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), Komunitas Pemusik Jalanan, Komunitas tari, seniman dan penggiat literasi.