Waspada ! Ngaku-ngaku Wartawan Ancam Musuhi dan Minta Dana ke Kepsek di Sulsel

Wartawan
Ilustrasi wartawan gadungan

Kepala SMAN 7 Banjarmasin itu juga mengatakan, saat melihat rekam digital, diduga dia berasal dari Sumatra. Dia mengetahui itu dari teman wartawannya. “Waktu dicek di media Lentera itu gak ada juga,” duganya.

Tumiran juga menyitir ancaman andalan Agus: “Apakah mau bermusuhan”. Tak sampai situ, Agus juga meminta sejumlah uang dari ratusan ribu sampai jutaan.

Kendati begitu, sejauh pengetahuannya, tidak ada Kepsek di Kalsel sampai mentransfer uang ke Agus. “Tapi sudah selesai. Tidak ada lagi sekarang. Kalau ada juga, langsung blokir aja sudah,” katanya tegas.

Dia juga heran dengan ancaman dan mempertanyakan tujuan Agus sebenarnya. Ia juga sebenarnya tak terlalu gusar.

“Dikatakan bermusuhan-bermusuhan itu apa? Selama ini kami bekerja sebagaimana ditugaskan. Jadi sebenarnya tidak ada masalah,” tutupnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jurnalis Online Indonesia (JOIN) DPW Sulsel Sudarman Djoni, S.I.Kom mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh anggota JOIN yang ada di Sulsel untuk tidak memakai cara-cara seperti itu.

“Saya pastikan itu bukan wartawan, modus seperti ini adalah modus penipu yang merusak profesi mulia para kuli tinta,” tegasnya.

BACA JUGA:  Shalat Ied di Karebosi, Appi: Alhamdulillah, Semoga Keberkahan Idul Fitri Menyertai Kita

“Apalagi aksinya ini, telah dilakukan hampir di seluruh Indonesia dan telah dilakukan sejak tahun 2022. Saya mengimbau kepada kepala sekolah dan masyarakat utamanya di Sulsel untuk melaporkan ke aparat penegak hukum jika mendapatkan ancaman seperti ini,” ucapnya.

“Dan saya pastikan ini bukan wartawan, karena wartawan bekerja sesuai UU Pers nomor 40/1999 dan kode etik jurnalistik,” pungkasnya.

Menguatkan hal itu, Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Organisasi Ir. Manaf Rahman menyampaikan bahwa modus-modus seperti ini, sudah pasti bukan seorang wartawan.

“Karena Wartawan itu bekerja sesuai dengan undang-undang dan kode etik. Jika modusnya seperti ini, saya pastikan ini bukan wartawan. Apalagi kami di PWI Sulsel telah melakukan sosialisasi bersama para tenaga pendidik yang ada di Sulsel untuk bagaimana membedakan wartawan dan bukan wartawan dari segi kerja dan kinerjanya,” tuturnya.

“Dan terbaru, kami mewakili organisasi pers telah menyampaikan peran media dalam rapat PPDB tahun 2025 dan dalam sambutan saya telah membeberkan bagaimana itu media bekerja,” ujar wartawan yang besar di Harian Pedoman Rakyat ini.

BACA JUGA:  Kejutan, Lomba Nyanyi Solo Ditampilkan Terbuka

Ia juga menegaskan agar, kepala sekolah yang diancam tak perlu takut melaporkan setiap ancaman yang ada.

“Karena kami juga telah bekerja sama dengan pihak Aparat Penegak Hukum dan pihak penyidik akan meminta masukan dari kami terkait produk jurnalistik,” tambahnya.