Kepala UPT SMA Negeri 8 Bulukumba Minta Maaf
Menanggapi hal itu, Kepala UPT SMA Negeri 8 Bulukumba Ansar, S.Pd.,M.Pd mengakui adanya demonstrasi oleh siswanya.
“Iye dinda, betul ada demo siswa terkait SNBP, Anak-anak kami kelas XII terkendala untuk ikut SNBP karena sistem PDSS dilupa tindis tombol finalisasi oleh operator kami.
Kejadian ini sungguh sebuah kejadian di luar kesadaran kami, oleh karena itu SMAN 8 bulukumba menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini,” ungkap Ansar ketika dihubungi media ini, Senin (19/2/2024).
“Terkait perangkingan eligible kami pihak sekolah telah bekerja maksimal, tetapi Tuhan maha berkendak. Kami pihak SMA 8 Bulukumba telah jauh hari melakukan persiapan dengan serius sebagaimana rundown kami berikut ini,” terangnya lagi.
Ansar juga menyampaikan rundown kegiatan perangkingan siswa eligible di SMAN 8 Bulukumba, seperti berikut ini,
1. Tanggal 30 Desember 2023, Kami telah menyampaikan kepada para wali kelas XII untuk segera menyiapkan nilai-nilai semester 1-5 bagi siswa kelas XII.
2. Tanggal 3 Januari 2024 kami tindaklanjuti dengan melakukan pertemuan dengan para wali kelas XII
3. Tanggal 08 Januari 2024 kami tegaskan kembali melalui rapat awal semester.
4. Tanggal 16 Januari 2024, kami tegaskan kembali melalui rapat, sekaligus mengevaluasi progress penetapan eligible.
5. Tanggal 4 Pebruari 2024, proses perangkingan eligible telah rampung, sekaligus penginputan ke aplikasi PDSS.
6. Tanggal 4,5,6,7,8 Pebruari 2024 data telah diinput ke PDSS
7. Operator tidak ingat untuk menekan tombol/ enter finalisasi.
8. Selanjutnya operator meneruskan pekerjaan untuk input data pada SPAN/PTKIN.
Ia juga kembali menegaskan bahwa hal itu adalah hal yang diluar kendalinya.
“Kejadian ini terjadi sungguh di luar kesengajaan. Oleh karena itu pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak orang tua siswa.
Untuk menindaklanjuti kejadian ini, kami pihak sekolah terus menggenjot pemberian pembelajaran tambahan khusus materi skolastik kepada siswa kelas XII.
Demikian penjelasan kami, tks kanda…,” tambahnya
Ansar juga menyanggupi tuntutan para siswa yang juga merupakan solusi dari kesalahan yang tak disengaja tersebut.
Adapun tuntutan para siswa adalah sebagai berikut;
1. Mengintensifkan pembelajaran materi scolastik pada pembelajaran reguler pada siswa kelas XII.
2. Meniadakan pembelajaran tambahan scolastik pada sore hari.
3.Meniadakan ujian praktik kelas XII yabg dianggap membebani orang tua siswa.
“Pihak sekolah insyaallah akan memenuhi tuntutan peserta didik sesuai koridor yang ada,
Iye demikian Ndi,” pungkasnya.
Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretaris Pendidikan hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangan.