“Tujuan pernikahan untuk beribadah,” tegas Bunda Jus.
Dijelaskan, anak merupakan investasi yang tidak semua orang punya anak. Karena itu, ada orang yang mengikuti program bayi tabung, supaya bisa punya anak. Walau dengan biaya yang mahal dengan segala kerepotannya.
Bunda Jus memberi motivasi agar sebagai orangtua, dalam mendidik dan membesarkan anak-anak. Walau ada tantangan waktu dan kesibukan orangtua.
Dia memahami bahwa yang paling dikeluhkan orangtua sekarang adalah soal handphone. Apalagi tidak semua kontennya bermanfaat, seperti game online.
Dia juga berharap agar orangtua tidak memberikan beban 100 pendidikan anak-anaknya kepada sekolah. Keberhasilan pendidikan seorang anak merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga sekolah butuh dukungan dan kerjasama dari orangtua.
“Kebahagiaan seorang anak itu bila dia mendapat perhatian. Salah satunya, dengan mengajak anak kita ngobrol,” kata Bunda Jus berbagi tip.
Ketua K3S Kecamatan Bontoala, Dra Iis Yumirah, M.Pd, sebelum membuka acara seminar menyampaikan bahwa sekolah ini termasuk yang terkecil dari segi jumlah di Kecamatan Bontoala. Karena itu, sebagai bentuk dukungannya, dia selalu menaruh perhatian pada SDN Layang IV/72 ini.
Dia, katanya, sangat menginginkan sekolah ini dikembalikan maruahnya. Dia optimis sekolah ini akan kembali naik namanya.
“Mari kita jaga sama-sama sekolah ini biar aman dan nyaman bagi anak-anak kita,” ajak Iis Yumirah.
Senada dengan itu, Ketua Komite Sekolah, ST Suriyati, juga mengajak para orangtua kompak dan bersatu-pada memajukan SDN Layang IV/72. Supaya sekolah ini tidak lagi disebut sekolah pembuangan, dan sekolah kumuh.
“Mari jita raih lagi kejayaan sekolah seperti tahun-tahun lalu,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Kepala UPT SPF SDN Layang IV/72, Muhammad Agus, S.Pd, Gr mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang memberikan dukungan luar biasa kepada sekolah. Dikatakan, walau dirinya baru kira-kira sebulan tapi sudah ada perubahan.
Muhammad Agus juga salut pada guru-gurunya yang penuh dedikasi. Saat libur di awal Ramadhan, misalnya, mereka tetap masuk semata karena bentuk kepedulian pada anak dan demi untuk memajukan sekolah.
Bertalian dengan kegiatan Ramadhan ini, anak-anak juga tampil menunjukkan bakatnya di hadapan teman-temannya. Juga ada kegiatan amaliah Ramadhan berupa bagi-bagi takjil kepada warga sekitar menjelang berbuka puasa. (*)