Seminar Parenting di SDN Layang IV/72 Makassar

Seminar Parenting dan Buka Puasa Bersama Pengurus Komite SDN Layang IV/72 bertema "Orangtua Bijak, Anak Bahagia", Senin, 17 Maret 2025.
Seminar Parenting dan Buka Puasa Bersama Pengurus Komite SDN Layang IV/72 bertema "Orangtua Bijak, Anak Bahagia", Senin, 17 Maret 2025.

NusantaraInsight, Makassar — Setiap anak memiliki keunikan tersendiri. Karena anak merupakan peniru yang baik, maka mereka butuh keteladanan. Sehingga orangtua juga mesti konsisten dan kompak dalam mengasuh dan membesarkan anaknya. Demi untuk kepentingan terbaik anak. Demikian yang mengemuka dalam kegiatan Seminar Parenting dan Buka Puasa Bersama Pengurus Komite SDN Layang IV/72 bertema “Orangtua Bijak, Anak Bahagia”, Senin, 17 Maret 2025.

SD yang berada di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar ini punya siswa sebanyak 133 anak.

Kegiatan di sekolah yang beralamat di Jalan Tinumbu Lrg 132 No 49 itu menghadirkan dua pembicara, yakni Jusria Kadir, S.Sos, M.Pd, trainer pendidikan, dan Rusdin Tompo, pemerhati anak. Muhammad Fauzan Basri, S.Pd.I, Gr, Kepala SDN Kalangtubung 2, sebagai moderatornya. Sementara Rizky Amalia, S.Pd bertindak sebagai MC.

Rusdin Tompo, yang dikenal sebagai pegiat Sekolah Ramah Anak (SRA), mengingatkan bahwa anak juga punya harga diri dan martabat. Jadi kalau mau menasihati anak, perlu dilakukan dengan cara yang baik. Tidak perlu menyalahkan dia, tapi cari sisi positif untuk menggugah kesadaran dirinya.

BACA JUGA:  Akibat Banjir, Siswa di Pangkep Belajar Daring

“Jangan mempermalukan anak bahkan di hadapan saudaranya, meski tujuan kita baik,” imbuh pemerhati anak yang pernah jadi pengurus LPA Sulawesi Selatan itu.

Rusdin Tompo juga mengingatkan pentingnya komunikasi dan keterbukaan antara orangtua dan anak. Orangtua mesti jadi figur yang dipercaya anak ketika mereka menghadapi masalah.

Sebaliknya, orangtua juga mesti bisa melihat kondisi dan situasi yang dihadapi anaknya jauh berbeda dengan zamannya dahulu.

“Kalau kita mau menegur anak, mesti spesifik, agar anak tahu bagian apa dari dirinya yang perlu diperbaiki,” saran Rusdin Tompo, yang mengaku hanya berbagi pengalaman sebagai orangtua itu.

Jusria Kadir memulai materinya dengan mengatakan, karena ini seminar parenting, maka orangtua dan sekolah perlu menyamakan persepsi, terkait harapan kita pada anak.

Kepala SDIT Ar-Rahmah, yang akrab disapa Bunda Jus itu, lalu berinteraksi dengan orangtua.

“Apa tujuan ta punya anak?” Tanya Bunda Jus.

Beberapa orangtua menjawab. Ada yang mengatakan, tujuan punya anak supaya kalau tua, ada yang merawatnya. Ada pula yang bilang, semoga anak mendoakan kita, orangtuanya. Yang lain mengatakan, supaya mengangkat harkat dan martabat keluarga.

BACA JUGA:  Jelang 5 September, Nama Prof Aswanto Menguat, ini Kata Ketum LIDMI

Setiap yang menjawab, diberi buku.

Bunda Jus menjelaskan, persiapan sebagai orangtua sudah mesti ada sejak sebelum menikah. Menikah dalam Islam itu adalah suatu perjanjian, di mana Allah sebagai saksinya.