NusantaraInsight, Makassar — Perumnas Antang Blok 10 Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Diketahui sebanyak 167 warga yang terdampak mengungsi di masjid yang ada di blok 10 RW 11 Kelurahan Manggala.
“Di catatan kami ada 3 titik pengungsi di Kecamatan Manggala, di Masjid Jabal Nur, di Masjid Makkah Al Mukarramah dengan Masjid Muttaqin, semuanya di wilayah Manggala,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin seperti dilansir dari detikSulsel, Rabu (17/1/2024).
Berdasarkan data BPBD total 167 orang mengungsi masing-masing 32 orang di Masjid Al Muttaqin, 49 orang di Masjid Makkah Al Mukarramah dan 86 orang di Masjid Jabal Nur.
Hendra mengungkapkan ketinggian air di Perumnas Antang Blok 10 mencapai 30 centimeter. Meski demikian, jalan di dalam kompleks masih dapat diakses oleh masyarakat.
“Masih bisa diakses, warga yang terdampak ini memang di dataran rendah sekali, tapi akses utama dalam kompleks masih bisa dilalui. Di beberapa titik sudah tergenang sebetis. Yah kurang lebih (30 cm) tapi itu tidak rata semuanya tergenang 30 cm,” katanya.
Dia menuturkan timnya masih berada di lokasi untuk mendata warga terdampak banjir. Hal ini dilakukan terkait penyaluran bantuan kebutuhan para pengungsi.
“Saat ini tim assessment kami sedang turun untuk mendata, jadi laporan dari kecamatan masuk dan kami harus mengassessment lebih detail lagi. Data ini yang menentukan bantuan dasar yang akan disalurkan di beberapa titik pengungsi,” bebernya.
Menurut Hendra, banjir dipicu curah hujan yang tinggi di sejumlah wilayah di sekitar Makassar. Curah hujan yang tinggi tersebut membuat sungai yang bermuara ke Makassar meluap.
“Meskipun di wilayah Makassar curah hujannya tidak begitu intens yah, tapi di wilayah lain di sekitar Makassar diguyur juga hujan deras. Misalnya di wilayah Makassar tidak hujan tapi wilayah di luar Makassar itu hujan nah ini yang menyebabkan mempengaruhi jalur air,” jelasnya.
Dari pantauan media ini, Rabu (17/1/2024) air menggenangi rumah warga di blok 10. Untuk blok 10 sendiri, akses utama untuk masuk dan keluar ke blok 10 sudah tidak dapat dilalui oleh warga.
Untuk dapat masuk ke wilayah blok 10 sendiri, saat ini melalui jalan Nipa-Nipa Manggala.
Saat ini, warga di wilayah tersebut masih berjaga-jaga dari kemungkinan banjir yang lebih besar.