Dengan memahami isu yang mereka usung, sebelum wawancara dilakukan, maka saya paham spirit dan perpektifnya. Ini membantu saya mengembangkan pertanyaan dalam wawancara.
Wawancara bagi saya penting karena media saya adalah radio. Jadi saya mesti mendapatkan suara narasumber sebagai actuality voice. Saya kan reporter radio, jadi suara narasumber harus direkam untuk disiarkan.
Dari berinteraksi dengan kalangan NGO itu pula, yang ikut dan menjadi bagian dari Kelompok Kerja (Pokja) pembentukan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Selatan di tahun 1998. Saya diajak sebagai unsur media massa.
Dalam struktur organisasi LPA Sulawesi Selatan, setelah terbentuk, saya berada di Bidang Humas dan Hubungan Antarlembaga. Setelah di LPA, saya makin dekat lagi dengan dunia aktivis, karena bagian dari networking kami dalam advokasi hak-hak anak.
Berdasarkan pengalaman, lobi untuk sindikasi siaran ini, perlu memperhatikan beberapa aspek. Yakni, segmen siaran radio, jam siar, radio apa yang akan jadi master siaran berjaringan, dan kemudahan akses ke radio yang bersangkutan.
Urusan harga atau biaya, antara masing-masing radio dengan NGO yang punya program, saya serahkan ke kedua belah pihak untuk berbicara langsung. Mengapa? Karena saya bukan makelar program hehehe.
Saya sama sekali tidak mendapat fee dari urusan membantu kelancaran program sindikasi siaran tersebut. Murni hanya membantu melobi dan memediasi sebagai orang yang punya networking ke radio dan NGO.
Kombinasi radio-radio yang diajak ikut dalam sindikasi siaran ini, harus berbeda segmen. Biasanya, teman NGO mau radio dengan segmen yang menyasar kelompok pendengar tertentu. Jadi ada banyak pertimbangan.
Intinya, materi atau isu yang dibahas itu bisa menjangkau banyak segmen masyarakat, kelompok eksekutif atau menengah atas, kelompok keluarga dan perempuan, serta kelompok menengah ke bawah.
Contoh kombinasinya, sindikasi siaran yang melibatkan Radio Mercurius FM, Radio SPFM, dan Radio Bharata FM, atau kadang Radio Gamasi FM. Polanya bisa pula terdiri dari Radio Smart FM, Bharata FM, dan SPFM. Sekali siaran, bisa melibatkan 3-5 stasiun radio.
Tema-tema program sindikasi terkait dengan penegakan hukum dan HAM, soal demokrasi, buruh migran, anti korupsi, perlindungan konsumen, tentang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, atau terkait isu gender, perlindungan anak, dan sebagainya.
Era itu memang ada banyak lembaga donor masuk Indonesia, yang juga ikut mendinamisasi industri penyiaran radio. Secara bisnis, radio-radio yang punya program kerjasama dengan NGO yang disokong donor, memperoleh penghasilan.