NusantaraInsight, Gaza — Jurnalis Palestina Ahmed Abu al-Rous terbunuh oleh pasukan Israel beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. antara Hamas dan Israel diumumkan.
Dilansir dari Press TV pada Kamis (16/1/2025), jurnalis tersebut tewas bersama empat orang lainnya, termasuk saudaranya Mohamed, pada Rabu dalam serangan udara Israel yang menargetkan kendaraannya di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah.
Abu al-Rous sedang meliput situasi yang meningkat di Gaza menjelang kesepakatan gencatan senjata ketika serangan mematikan itu terjadi.
Pembunuhan tersebut menambah jumlah total jurnalis Palestina yang syahid dalam serangan Israel di Gaza menjadi sedikitnya 206 orang.
Abu al-Rous adalah pemenang “Palestine Special: Citizen Journalist Award” di Sobh International Media Festival Kedua.
“Festival Sobh memiliki semua keistimewaan dan kehormatan untuk memiliki seorang syuhada sebagai pemenang penghargaan jurnalisme warga,” kata Ahmad Noroozi, Kepala Layanan Dunia Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), dalam sebuah unggahan X.
Abu al-Rous telah merekam sebuah pesan dan mempercayakan rekannya untuk merilisnya jika ia menjadi syuhada.
“Saya merasa tenang. Lega. Bahagia atas semua yang telah saya lakukan untuk Gaza,” kata Abu al-Rous dalam pesan video yang direkam sebelumnya.
Diketahui, Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata melalui mediator Qatar dan Amerika Serikat.
Adapun isi ketentuan perjanjian gencatan senjata yang diharapkan ditengahi secara internasional dan di bawah sponsor Qatar, adalah :
Pertama: Penarikan pasukan israel. Penarikan total dari seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk wilayah Netzarim dan Philadelphia, secara bertahap.
Kedua: Pembukaan perlintasan.
1- Pembukaan penuh penyeberangan Rafah untuk menjamin pergerakan barang dan bantuan kemanusiaan.
2- Memasukkan 600 truk bantuan setiap hari sesuai dengan protokol kemanusiaan yang disponsori oleh negara Qatar.
Ketiga: Bantuan dan perlindungan bagi mereka yang terkena dampak.
1- Memperkenalkan 200.000 tenda dan 60.000 karavan untuk menyediakan tempat perlindungan darurat.
2- Merehabilitasi rumah sakit di Jalur Gaza dan memperkenankan tim medis dan bedah serta rumah sakit lapangan.
Keempat: Pembebasan tahanan.
1- Pertukaran tahanan mencakup pembebasan 1.000 tawanan Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak di bawah usia 19 tahun.
2- Menyerahkan 33 tahanan israel, yang masih hidup dan sudah mati, dengan ketentuan bahwa negosiasi akan diselesaikan pada tahap selanjutnya untuk menyerahkan sisa tahanan.