NusantaraInsight, Toraja — Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Ny Herawati Aminuddin Aziz bersama rombongan menghadiri upacara rambu solo Indo Monika Ne’ Panti di Kecamatan Sangalla, Toraja, Senin (20/11/2023).
Almarhumah Indo Monika adalah keluarga (saudara ibu) Ketua Bappeda Kabupaten Toraja Yohanes Rerung.
Bangunan bertenda terlihat berjejer di depan Tongkonan keluarga almarhumah. Di gerbang depan dekat jalan masuk terpajang spanduk ucapan selamat datang buat tamu. Pantiran sangka’na Indo’ Monica Ne’ Panti. Salama’ sitammu mali paman siduppa kaboro.
Kepala Bappeda Toraja Utara Yohanes mengatakan, tantenya itu meninggal tahun lalu di usia 90 tahun. Alhamarhumah memiliki delapan anak.
Dalam prosesi itu, jenazah almarhumah diarak dari rumah kediaman keluarganya melewati beberapa ruas jalan dibawa ke Tongkonan keluarga, tempat melakukan upacara adat.
Selama pesta yang akan berlangsung lima hari, keluarga akan memotong puluhan kerbau. Termasuk di antaranya kerbau khas yang masyarakat setempat menyebutnya tedong bonga.
Di depan rombongan yang menggotong jenazah ke tongkonan keluarga, digiring belasan kerbau ke lokasi upacara adat.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud Ristek Ny Herawati Aminuddin Aziz mengatakan, sangat surprise melihat pesta adat masyarakat Toraja itu.
“Kami juga sangat berterima kasih kepada bapak kepala Bappeda yang memberi kami tempat duduk khusus di acara itu. Apalagi kami menempati tempat keluarga,” katanya.
Di acara itu rombongan DWP Kemendikbud Ristek mendapat tempat khusus untuk ditempati sembari menunggu prosesi pemindahan mayat dari kediaman keluarga ke Tongkonan.
“Kami sangat senang. Sangat mengagetkan karena belum tahu ada acara seperti itu. Khususnya orang-orang yang mendorong keranda jenazah itu. Mereka sangat antusias. Saya acungkan jempol buat mereka,” katanya.
Ketua DWP Kemendikbud Ristek itu sangat mengapresiasi masyarakat Toraja yang tekun merawat dan melestarikan kultur mereka
“Dengan pengalaman ini, ilmu saya tentang Toraja bertambah. Awalnya, tidak tahu sama sekali tentang pesta adat tetapi setelah mendapat penjelasan dari Kepala Bappeda dan seorang tokoh adat menjadi lebih paham tentang Toraja,” katanya.
Ny Herawati mengatakan, pengalaman ini akan menjadi bahan cerita yang akan dibagikan setelah pulang dari Toraja.
“Awalnya kami memang penasaran dan ingin tahu tentang Toraja maka ibu-ibu pengen ke daerah ini,” katanya.
Sebelum menyaksikan pesta adat Rambu Solo, rombongan Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud Ristek berkunjung ke Lolai, negeri di atas awan. Mereka tiba di lokasi sekira pukul 05.00 Wita.