Agar Dipahami, ini Perbedaan Israel, Yahudi dan Zionis

Pada pertengahan abad kesembilan belas dua rabi muncul, menyerukan kepada orang-orang Yahudi untuk membuka jalan bagi Mesias untuk mendirikan tanah air nasional. Filsuf Jerman-Yahudi Moses Hess muncul di bukunya Roma dan Yerusalem dan mengatakan bahwa masalah Yahudi terletak pada tidak adanya tanah air nasional untuk orang-orang Yahudi.

Peristiwa berturut-turut dengan cepat antara tahun 1890-1945 dan permulaan peristiwa adalah tren anti-Semit di Rusia, melalui kamp kerja keras yang didirikan oleh Nazi di Eropa dan berakhir dengan pembakaran massal orang-orang Yahudi (Holocaust) dan lainnya oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Keinginan di antara orang-orang Yahudi yang selamat tumbuh dari semua yang disebutkan untuk menciptakan entitas yang akan merangkul orang-orang Yahudi, dan mayoritas orang Yahudi diyakinkan untuk membangun sebuah entitas untuk mereka di Palestina.

Dari apa yang dinyatakan Profesor Shlomo Sand tentang topik ini, wilayah Kekaisaran Rusia barat yang dihuni oleh kelompok-kelompok besar Yahudi menghadapi tekanan yang meningkat dari populasi Rusia sekitar tahun 1881, yang menciptakan kondisi kehidupan yang sulit yang menyebabkan banyak dari mereka (sekitar 2,5 juta orang Yahudi) bermigrasi. Menuju Eropa. Di Eropa, orang-orang Yahudi (Eropa) takut akan meningkatnya permusuhan terhadap Yudaisme karena imigrasi dari Rusia, dan mereka memaksa imigran untuk melanjutkan imigrasi ke Amerika Serikat. Tetapi pada saat yang sama, orang-orang Yahudi yang kaya mulai mencari solusi lain untuk mengurangi tekanan masuknya pengungsi. Baron Maurice de Hirsch menyumbangkan pendirian koloni di Argentina. Adapun Baron Edmund de Rothschild, ia melakukan hal yang sama di Palestina.[

BACA JUGA:  Mengulik Asal Usul Coto Makassar

Di atas telah dijelaskan perbedaan Israel, Yahudi dan Zionis.
Dari pengertian di atas mengenai Yahudi, Israel dan Zionis, sebaiknya tidak lagi kita mencampuradukkan ketiga kata tersebut. Kata zionis telah mendapat stigma buruk karena akan terus memperjuangkan negara Yahudi yang merdeka.

Bagi banyak Yahudi yang religius, Israel adalah tanah perjanjian. Namun, bagi orang Yahudi yang tidak beragama, mereka menghargai kenyataan bahwa ada negara di mana mereka bisa tinggal dalam kebebasan dan keamanan.

Tidak semua penduduk Israel adalah orang Yahudi, ada juga banyak kelompok non-Yahudi yang tinggal di Israel. Dan tidak semua orang Yahudi Israel adalah penduduk yang ingin menaklukkan lebih banyak lagi tanah Palestina.

Singkatnya, tidak semua orang Israel pasti mendukung gerakan Zionisme. Selain itu, tidak semua umat Yahudi juga tergabung ke dalam gerakan tersebut.