drg. Ita Isdiana Anwar Turun Langsung Monev Tumbuh Kembang Anak di TK Hikma.

NusantaraInsight, Makassar — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar drg. Ita Isdiana Anwar selaku Ketua Panitia turun langsung Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tumbuh Kembang Anak di TK Hikma. Selasa, 18 November 2025.

Kegiatan ini merupakan inisiatif strategis dari Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kota Makassar dalam upaya memastikan setiap anak di Makassar mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal.

Kadis PPPA Kota Makassar hadir di lokasi untuk meninjau secara langsung pelaksanaan program stimulasi dan perkembangan anak di lingkungan TK Hikma.

Monev ini berfokus pada empat aspek utama perkembangan anak usia dini, yaitu: fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.

Kadis PPPA didampingi oleh anggota Pokja Bunda PAUD melakukan observasi, berdialog dengan guru-guru. Peninjauan juga mencakup kesiapan sarana dan prasarana sekolah dalam menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah anak.

Kadis PPPA berharap hasil monitoring ini dapat menjadi peta jalan bagi Pokja Bunda PAUD dan Dinas Pendidikan untuk menyusun intervensi yang tepat sasaran, sehingga kualitas PAUD di seluruh Kota Makassar dapat terus ditingkatkan demi terwujudnya Generasi Emas Makassar yang cerdas dan berkarakter.

BACA JUGA:  Seluruh Fraksi DPRD Apresiasi Jawaban Pj Gubernur Sulsel Terkait RAPBD 2024

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa monitoring dan evaluasi tumbuh kembang anak TK adalah proses sistematis yang dilakukan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan sesuai dengan tahapan usianya.

Proses ini meliputi pengawasan aspek fisik seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, serta aspek perkembangan motorik, bahasa, kognitif, sosial, dan emosional anak.

Monitoring ini dapat dilakukan secara rutin, minimal setahun sekali, dan menggunakan berbagai metode seperti observasi, kuesioner pra-skrining (misalnya KPSP), serta pemeriksaan kesehatan secara langsung.

Jika ditemukan adanya penyimpangan atau keterlambatan dalam tumbuh kembang, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan intervensi stimulasi sesuai kebutuhan anak.

br