NusantaraInsight, Makassar — Forum Zakat (FOZ) sebagai asosiasi organisasi pengelola zakat yang menaungi lebih dari 180 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di seluruh Indonesia, menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Zakat sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Kota Makassar” Kamis (20/11/2025) di Ruang Senat FEB Universitas Negeri Makassar.
Kegiatan ini melibatkan forum kolaborasi lintas sektor (pentahelix) melibatkan unsur pemerintah, Baznas/LAZ, akademisi, dan media, dengan pendekatan diskusi kelompok terarah.
FGD ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi tantangan pelaksanaan zakat di lapangan, baik dari aspek regulasi,
kelembagaan, maupun sosial;
2. Mengintegrasikan data dan informasi mengenai kemiskinan agar program zakat lebih tepat sasaran dan sejalan dengan visi serta kebijakan pengentasan kemiskinan nasional dan
daerah;dan
3. Menyusun langkah kolaboratif dan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi gerakan pengentasan kemiskinan di Kota Makassar.
Dipandu apik oleh Sherly Annavita selaku moderator, yang juga influencer milenial ini mengarahkan tema Zakat sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Kota Makassar sebagai dasar pemantik diskusi.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. H. Basri Bado, S.Pd., MS.I yang mengawali diskusi menyampaikan dua pokok yang menjadi instrumen dalam hal zakat.
“Yang pertama itu, adalah pengumpulan zakat dan pengelolaan atau penyaluran zakat. Jika ini tidak bermasalah, maka masalah kemiskinan dapat teratasi,” ucapnya.
Ia juga siap memberikan bantuan melalui edukasi digitalisasi pembayaran zakat, sehingga penyaluran tepat sasaran dan perlu evaluasi terkait hal itu.
Prof Basri juga menyebut instrumen pengentasan kemiskinan harus terukur.
“Sehingga para penerima manfaat tidak dibelikan ikan, tapi dibelikan pancing. Agar para penerima zakat dapat mandir,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan, agar dapat membangun sistem zakat di Kota Makassar dengan big data penerima zakat yang jelas dan transparan.
Sementara itu, Muhammad Ichsan, S.STP, M.Si yang mewakili Bappeda Makassar menyampaikan bahwa pemerintah kota menargetkan menurunkan angka kemiskinan dengan pendekatan kolaboratif dan terukur berdasarkan data faktual yang akurat dan intervensi tepat sasaran.
Pendekatan ini termuat dalam rencana kerja daerah dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan daerah secara intensif dan terintegrasi
Senada dengan hal itu, Ketua Forum Zakat Sulsel Amir, ST.,MM menyampaikan masukan tentang penataan big data para penerima zakat.














