News  

Aslam Katutu Bahas Mengurai Benang Kusut Kemacetan di Jalan Leimena

NusantaraInsight, Makassar — Dari ruang pertemuan lantai 15 Hotel Novotel, menggema secercah harapan baru lahirnya solusi atas momok kemacetan yang selama ini menghantui ruas Jalan Leimena–Antang.

Suasana Forum Lalu Lintas, sebuah wadah diskusi yang diinisiasi oleh Dinas Perhubungan Kota Makassar, diwarnai pemaparan ide, perdebatan sehat, serta komitmen bersama untuk mencari jalan keluar.

Empat narasumber dihadirkan dalam forum tersebut, masing-masing membawa perspektif dan pengalaman berbeda.

Harapan semakin nyata ketika materi bertajuk Mengurai Benang Kusut Kemacetan di Jalan Leimena dipresentasikan oleh Ir. Aslam Katutu, seorang pemerhati transportasi yang pernah menahkodai proyek pembangunan Jalan Tol Seksi IV pada tahun 2017.

Gagasan yang ia paparkan—mulai dari solusi jangka pendek hingga jangka panjang—mendapat apresiasi luas dari para peserta forum.

Ide-ide tersebut sesungguhnya bukan hal baru, karena sudah sempat dipublikasikan saat Walikota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung mengurai kemacetan di Leimena pada 12 April 2025 lalu.

Namun kali ini, gagasan itu dikembangkan lebih serius, bahkan ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama Kepala Dinas Perhubungan, Rezha, untuk mencari solusi nyata yang bisa segera diimplementasikan.

BACA JUGA:  Asisten Pidana Militer Kejati Sulsel Audiensi dengan Wali Kota Makassar

“Alhamdulillah, Pak Walikota dan Pak Kadis sangat terbuka menerima masukan dari siapapun demi Makassar yang lebih baik. Saya bersyukur, hari ini forum ini dapat terlaksana. Forum Lalu Lintas ibarat tudang sipulung, tempat semua pihak duduk bersama mencari jalan keluar atas masalah kemacetan di kota ini,” tutur Aslam Katutu.

Forum kali ini mengangkat tema khusus tentang Kemacetan di Ruas Jalan Leimena. Selain Aslam Katutu, tampil pula COO Bukit Baruga, Ir. Natsir Mardan, serta pakar lingkungan hidup Ir. Muliadi Saleh.

Salah satu ide yang mencuri perhatian adalah rencana pembangunan jalur alternatif yang akan langsung menghubungkan Middle Ring Road dengan kawasan Bukit Baruga. Jalur ini nantinya dapat digunakan semua masyarakat, dan diharapkan mampu mengurangi beban volume kendaraan di Jalan Leimena yang saat ini sudah overkapasitas.

“Tadi pagi, Pak Walikota bersama jajarannya turun langsung meninjau lokasi yang direncanakan menjadi jalur alternatif tersebut. Ini bukti nyata keseriusan beliau untuk mencari solusi,” ungkap Aslam Katutu.

Sedianya, forum juga menghadirkan Prof. Dr. Ir. Lambang Basri, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) sekaligus Dewan Pakar Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI).

BACA JUGA:  TP PKK Makassar Terima Kunjungan Tim Penilai SMEP TP PKK Sulsel

Namun karena kesibukan lain, ia hanya menitipkan sejumlah rekomendasi yang kemudian dipaparkan oleh Aslam Katutu selaku anggota HPJI.