Doa Lintas Agama, Pemkot Ajak Jaga MakassarTa

NusantaraInsight, Makassar — Dari Kota Makassar, lantunan doa bergema khidmat. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) duduk bersama berdoa untuk bangsa Indonesia.

Dalam hening dan harap, doa bersama ini menjadi simbol kecintaan terhadap tanah air. Lebih dari sekadar ritual spiritual, kegiatan ini menghadirkan makna kebersamaan, persatuan, dan semangat kebangsaan.

Di tengah situasi yang penuh ujian, doa menjadi jembatan penguat batin, menyatukan harapan agar Makassar senantiasa dalam lindungan sang pencipta dalam kedamaian.

Inilah dilakukan, Pemerintah Kota Makassar menggelar doa bersama, menghadirkan para tokoh agama, tokoh pemuda lintas organisasi, hingga berbagai komunitas masyarakat, berlangsung di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa (2/9/2025) malam.

Di tengah suasana duka dan keprihatinan, enam agama hadir menyatu dalam lantunan doa untuk Makassar. Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu, berdiri berdampingan, saling bergiliran memanjatkan harapan.

Bukan sekadar doa, tetapi wujud persaudaraan yang melampaui perbedaan. Mereka memohonkan keamanan, keselamatan, dan kedamaian bagi kota ini, sembari mengikat kuat nilai toleransi, persatuan, dan kesatuan.

BACA JUGA:  TP PKK Kota Makassar Gelar Bimtek Perawatan Jenazah

Dalam kebersamaan itu, tidak hanya doa yang terucap, tetapi juga tekad untuk menjaga kedamaian dan persatuan. Lantunan doa menjadi ruang perjumpaan batin, tempat setiap harapan dipadukan dengan semangat kebangsaan.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya doa bersama yang digelar Pemerintah Kota Makassar bersama warga.

Menurutnya, di tengah situasi yang penuh cobaan, langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah memohon pertolongan kepada Allah SWT.

“Tidak ada lagi hal yang bisa kita lakukan selain menengadahkan tangan meminta pertolongan kepada Allah yang Maha Kuasa. Hanya kepada-Nya kita memohon, agar keadaan tidak kondusif ini segera berlalu,” imbuh Munafri.

Sinergi antara pembinaan keagamaan dan nilai kemanusiaan inilah yang melahirkan kekuatan humanis—sebuah jalan untuk menyikapi situasi bangsa dengan hati yang teduh, pikiran yang jernih, dan tekad bersama menjaga Makassar tetap aman serta Indonesia senantiasa damai.

Appi menekankan, Makassar bukan sekadar sebuah kota, melainkan ruang hidup bersama, tempat mencari berkah, dan membesarkan anak-anak. Karena itu, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk melukai Makassar.

BACA JUGA:  Satgas Drainase DPU Makassar "Nyemplung" di Got Atasi Genangan

“Kita semua wajib menjaga kota yang kita cintai ini. Malam ini kita berdoa agar Makassar tetap aman dan damai,” lanjutnya.