Nyaris Ricuh, Pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan Sapuka Ditunda

NusantaraInsight, Pangkep — Pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan nyaris ricuh.

Ini terjadi karena pembentukan koperasi terkesan tidak demokratis dan menyalahi petunjuk pelaksanaan.

Pasalnya sebagian besar masyarakat yang hadir dihilangkan haknya untuk menyalurkan pilihannya, dan hanya masyarakat yang mendapat undangan yang memiliki hak suara.

Irfan Samsir selaku tokoh pemuda mengkritik hal tersebut. Hal ini dikeluhkan melalui penulis, Kamis (29/5/2025).

“Ada yang janggal dari mekanisme pemilihan ini, banyak tokoh-tokoh yang sebenarnya ditokohkan tapi tidak mendapat undangan, dan banyak yang tiba-tiba jadi tokoh dan mendapat undangan,” protesnya.

Disamping itu, metode pemilihan pengurus menyalahi petunjuk pelaksanaan dan syarat akan kepentingan meloloskan orang-orang tertentu, karena menutup kesempatan dari berbagai kelompok untuk bergabung dalam kepengurusan.

“Bagaimana mungkin akan terbentuk pengurus koperasi yang menagndung tiap-tiap keterwakilan kelompok, kalau metode diadakannya pemilihan dilakukan satu persatu, lain pemilihan untuk Ketua, Sekretaris, Wakil dan Bendahara dipilih atas putarannya masing-masing. Jadi kalau ada yang terpilih dari kubu A, maka pada pada putaran pemilihan Sekretaris, serta pada putaran pemilihan Bendahara, dan Wakil maka sudah dipastikan orang dari kubu A yang akan kembali menang. Anehnya metode tersebut dipaksakan untuk voting agar dapat digunakan,” tandas Irfan Samsir.

BACA JUGA:  PJ Bupati Bantaeng Respon Positif Pecinta Sepakbola Bantaeng Nobar Piala Asia 2024 di Pantai Seruni

Penulis: Makkah