Live Report Liputan Reformasi 1998 Lewat Telepon Umum

Oleh: Rusdin Tompo (Penulis dan Reporter Radio Bharata FM 1996-2000)

NusantaraInsight, Makassar — Ketika merebak tuntutan Reformasi, intensitas pemberitaan media sangat tinggi. Aksi-aksi demonstrasi terjadi di sejumlah kota di Tanah Air.

Apalagi setelah jatuhnya korban jiwa, mahasiswa Universitas Trisakti, pada 12 Mei 1998. Peristiwa yang jadi titik balik kejatuhan Soeharto ini, mengakibatkan 4 mahasiswa gugur diterjang peluru. Tragedi Trisakti disusul Kerusuhan Mei 1998, yang memakan banyak korban jiwa dan harta benda.

Ida Arimurti, penyiar Radio Prambors, Jakarta, kala itu, sampai-sampai membuka siaran dengan memutar lagu Gugur Bunga, ciptaan Ismail Marzuki, sebagai tanda bela sungkawa.

Lagu pembuka siaran yang diluar pakem ini, mendapat liputan Kompas. Harian nasional ini memuji sikap empati penyiar dan radio dengan segmen anak muda tersebut.

Kami di Radio Bharata FM, sempat membahas pemberitaan harian Kompas. Sebab, ada sesuatu yang ditempatkan di atas kepentingan program siaran rutin (daily program), yaitu semangat zaman, kepedulian pada kemanusiaan, dan keberpihakan pada mereka yang menghendaki segera dilakukannya perubahan.

BACA JUGA:  Songkok Tinggia, Alquran Membawanya Naik Pesawat untuk Pertama Kali

***

Sebagai reporter radio, sekaligus Penanggung Jawab Pemberitaan Radio Bharata FM, saya tentu mesti membaca informasi yang berkembang, termasuk aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat di Makassar.

Saya mesti pasang mata dan telinga untuk mengetahui di mana saja titik-titik aksi dilakukan, bagaimana akses saya ke sana, termasuk mengkoordinasikan rencana laporan live dengan penyiar yang lagi bertugas di studio.

Dapat dipastikan, saat itu, semua kampus bergerak melakukan aksi demonstrasi.

Mahasiswa IAIN Alauddin (sekarang Universitas Islam Negeri/UIN Alauddin) melakukan aksi di depan kampus lama mereka di Jalan Sultan Alauddin. Di jalan ini juga terdapat Universitas Muhammadyah (Unismuh), yang juga melakukan aksi terkait tuntutan Reformasi.

Aksi serupa dilakukan mahasiswa IKIP Ujungpandang (sekarang Universitas Negeri Makassar/UNM) di Jalan AP Pettarani, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas 45 (sekarang Universitas Bosowa/Unibos) di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo.

Sementara Unhas melakukan aksi di Jalan Perintis Kemerdekaan, dan UVRI di Jalan Gunung Bawakaraeng, serta sejumlah kampus lain.

BACA JUGA:  Fans Sebagai Indikator Rating Siaran Radio

Para mahasiswa ini malah tak hanya menggelar aksi di jalan raya yang berada di depan kampusnya, tapi bergerak memenuhi jalan-jalan Kota Makassar.

Bergabung pula sejumlah dosen bersama mahasiswanya. Mereka melakukan long march dari kampusnya ke lokasi-lokasi strategis, tempat aksi demontrasi biasa digelar dengan orasi berapi-api.