Obituari Hj.Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki : Bayi Tertukar Mempertemukan Kami

Hj Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki, ibunda H.Andy Azis Peter, S.H.,M.Si., Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa
Hj Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki, ibunda H.Andy Azis Peter, S.H.,M.Si., Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa

Pengantar:
Hj Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki, ibunda H.Andy Azis Peter, S.H.,M.Si., Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamis (17/4/2025) berpulang ke rahmatullah dalam usia 80 tahun. Bupati Gowa Husniah Talenrang datang melayat tidak berapa lama sebelum jenazah dimandikan. Saya dan istri, juga hadir. Catatan berikut ini mengenang 45 tahun silam, perkenalan awal kami dengan almarhumah. (Redaksi).

NusantaraInsight, Makassar — Di Sekolah Dasar Negeri Mangasa, Sungguminasa, Gowa, Juli 1980 ada acara perpisahan murid yang tidak biasa. Sebuah ‘sandiwara’ terkemas di balik acara perpisahan rutin para murid itu. Tidak jelas siapa yang merancang. Juga ketika seorang murid kelas 5 bernama Rahmawati dipercayakan tampil membawakan kata perpisahan buat kakak-kakaknya yang akan meninggalkan almamater mereka. Semua tidak jelas pembuat skenarionya. Juga sutradaranya. Yang jelas, orang maklum, sekelompok keluarga Peter Hamzah, yang ketika itu (1980) sebagai Panitera Pengadilan Negeri Sungguminasa, diduga kuat ikut menyutradarai acara perpisahan yang tak lazim itu. Inilah mungkin pertama kali terjadi sebuah acara perpisahan melibatkan intervensi sejumlah orang di luar sekolah.

BACA JUGA:  Unhas Mewisuda 2076 Alumni, ini Dia Wisudawan Terbaik Hingga Termuda

Keluarga Peter Hamzah diundang menghadiri acara perpisahan dan penamatan murid SD tersebut. Peter Hamzah sedikit heran. Dia merasa ada sesuatu yang aneh dengan undangan itu. Dan, tanyanya, mengapa saya diundang di sekolah yang sedang tidak menamatkan anak saya sekolah.
’’Apa hubungan saya dengan SD itu. Anak saya kok, tidak sekolah di situ,’’ tanya dia.

Yang sedikit membuat dia masuk akal atas undangan acara itu adalah rumah mertuanya (orang tua istrinya) bertetangga dengan SDN Mangasa. Lain tidak. Akhirnya, menampik keheranannya, dia memenuhi undangan tersebut sekaligus menjenguk orang tua istrinya.

Pelakon ’sandiwara’ ini antara lain Rahmawati. Malah ia memegang peran utama. Dia sebenarnya masih duduk di kelas 5 SD itu, ketika usianya hampir 12 tahun. Tetapi dia memperoleh kepercayaan khusus pada acara perpisahan dan penamatan murid kali ini. Dia mewakili teman-teman yang ditinggalkan untuk memberikan kata-kata pelepasan. Sekaligus mengulur ucap ’selamat jalan’ kepada kakak-kakaknya yang menamatkan sekolahnya.

Penampilan Rahmawati memberi pesan dan kesan selamat jalan kepada seniornya, merupakan awal pertama Peter Hamzah dan Nyonya melihat sosok gadis belia itu. Matanya tak terpejam sedikit pun begitu sosok gadis kecil itu muncul di pentas. Dia tidak mau membiarkan matanya sekejap pun terpejam. Membiarkan sosok gadis mungil berkulit putih beraksi di panggung tanpa sorotan retinanya. Matanya mulai mengirim rasa yakin ke batinnya. Juga membenarkan isu yang berkembang setahun setelah dia melahirkan anaknya yang ketiga di Rumah Bersalin Mattirobaji, Sungguminasa tahun 1968.

br