NusantaraInsight, Gowa — Pada Selasa 25 Maret 2025 dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan 1446 H pengurus Komunitas Pintu Literasi melaksanakan program kerjanya yakni, “Berbagi Kasih dengan Duafa”.
Pembagian paket sembako dan takjil kepada masyarakat yang tergolong miskin ekstrim yang berada di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan ini dilakukan secara door to door atau mengunjungi dari rumah ke rumah.
Hal ini disampaikan Founder Komunitas Pintu Literasi, Ramlah Rara kepada media, Jumat (28/3/2025).
Menurutnya, program kerja ini merupakan kegiatan rutin Komunitas Pintu Literasi yang berbagi setiap bulannya kepada para duafa berupa paket sembako atau uang tunai sejak tahun 2020.
Ramlah Rara penulis buku Literasi Demokrasi dan Jejak Waktu yang juga Duta Baca Sulawesi Selatan ini juga menekankan bahwa langkah ini sebagai upaya mencapai indeks literasi inklusi sosial, dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tokoh muda literasi di Kabupaten Gowa ini, lebih lanjut menjelaskan terkait sumber dana kegiatan.
“Adapun sumber dana dari kegiatan ini adalah berasal dari sumbangsih dari donatur tetap komunitas dan pengurus,” ucapnya.
“Kegiatan ini sebagai wujud tercapainya literasi sosial dan capaian program 100 hari kerja Bupati Gowa Ibu Hj. Sitti Husniah Talenrang, SE.MM, yakni program kerja Pendamping Orang Tua Asuh Kepada Keluarga Miskin Ekstrim (KME) yang melibatkan berbagai elemen pemerintah di Kabupaten Gowa,” tuturnya.
“Alhamdulillah, kegiatan ini memang sudah berlangsung beberapa tahun ini dengan melibatkan donatur tetap yakni kami mulai kepada mereka masyarakat yang memiliki kepekaan besar tentang dunia sosial yang kami jadikan sebagai donatur tetap, dimana rata-rata mereka adalah pelaku UMKM di Gowa, selain itu mimpi saya adalah menjadikan Komunitas Pintu Literasi ini sebagai komunitas yang memiliki tingkat kepekaan besar kepada lingkungannya, karena tahta tertinggi sebuah literasi adalah ketika kita mampu mengaplikasikan hasil bacaan kita,” ulas Ramlah Rara.
“Program ini terlaksana tentu saja tidak terlepas dari kerja sama pengurus, donatur dan masyarakat yang selalu memberikan saran dan masukan yang membangun. Semoga saja kedepannya kita mampu berkolaborasi dengan pemerintah dengan program lain yang bukan hanya tentang kemiskinan tapi berbagai hal seperti peningkatan budaya baca masyarakat,” tukasnya.
“Semoga saja gerakan literasi ini bisa memantik dan memanggil para pemuda untuk terus melaksanakan kegiatan literasi kapan pun dan dimana pun kita berada,” tutur Ramlah Rara.