Mahasiswa KKNT Unhas Kembangkan Teknik Pertanian Organik di P. Persatuan Sinjai 

Kknt
Mahasiswa KKN Unhas kembangkan teknik pertanian organik

NusantaraInsight, SinjaiMahasiswa KKNT Pengembangan Ekonomi Kreatif Gel. 113 Desa Pulau Persatuan Kec. Pulau Sembilan, Kab. Sinjai 4 bersama Kepala Desa Pulau Persatuan serta masyarakat mengadakan sosialisasi teknik pertanian organik dan praktik pertanian organik di Pelataran rumah Kepala desa pulau persatuan, Selasa 28 Januari 2025 lalu.

Hal ini disampaikan Rijal (Penanggung Jawab kegiatan) melalui rilis persnya, pada Rabu (19/2/2025).

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut disambut baik oleh Kepala Desa Pulau Persatuan serta masyarakat.

Menurutnya, sosialisasi dan praktik pertanian organik yang dilakukan mahasiswa KKN Unhas sangat tepat dengan keadaan di pulau yang susah untuk menanam tanaman pada kondisi tanah gersang dan memiliki kadar garam (NAcL) yang tinggi serta tekstur tanah pasir berdebu.

Kondisi tersebut memberikan dampak pada tanaman yang kurang optimal dan bisa mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh tanpa teknik pengolahan yang baik dan benar.

Mengawali kegiatan, mahasiswa KKN mengajak Kepala Desa Pulau Persatuan serta masyarakat di berikan perkenalan mahasiswa KKNT 113 kemudian dilanjutkan dengan penjelasan Dasar-Dasar Agronomi salah satunya teknik pengolahan lahan budidaya dan teknik bibidaya pertanian organik.

BACA JUGA:  Tim Dosen FBS UNM Gelar PKM 2025 di K-Apel

Setelah itu, peserta yang ikut diajak praktik lapangan cara pengolahan lahan, pembuatan Mikroorganisme Lokal, pupuk organik cair (POC), Pupuk organik padat (kompos) dan pestisida nabati yang terdiri bahan dari limbah organik dari tumbuhan dan limbah rumah tangga.

Kegiatan ini dapat mendorong remaja bagaimana memanfaatkan limbah organik untuk kegiatan budidaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Dengan mengunakan alat seadanya dari limbah botol bekas dalam pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL), Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nababati (pesnab).

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penanaman tanaman lidah mertua (Sansevieria). Menurut Sulistiana (2013), Sansevieria atau tanaman lidah mertua selain sebagai tanaman hias didalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor) juga sangat berfungsi dalam penyerapan polutan yang termasuk polusi udara dan bau.

Hasil dari sosialisasi dan praktik lapangan ini, Kepala Desa Pulau Persatuan serta masyarakat berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk menjaga lingkungan serta cara budidaya yang baik dalam mengoptimalkan produktivitas pertanian di pulau.

BACA JUGA:  Sampah Plastik jadi Paving Block, Inovasi Sukses Mahasiswa KKNT 113 Unhas Desa Mangepong

“Semoga kegiatan ini bisa terus berjalan sampai kapanpun supaya masyarakat pulau tidak jauh lagi ke kota Sinjai untuk belanja sayur, buah dan sebagainya, jika ke kota lebih tinngi ongkos ke sana di banding makanan yang di beli. Jika lebih banyak yang di beli maka hasil belanja menjadi busuk karena kurangnya pasokan listrik untuk lemari pendingin di pulau yang bahkan tidak ada sama sekali,” ucap kepala Desa Pulau Persatuan.