Catatan Agus K Saputra
NusantaraInsight, Ampenan — Pajak adalah _instrument_ penting bagi Penerimaan Negara. Di kita, tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Begitu pentingnya, bahkan untuk menyampaikan tarif PPN jadi 12% yang berlaku untuk barang mewah, Presiden Prabowo Subianto pun maju mengumumkan.
“Dalam hal ini juga saya kira ada baiknya saya menyampaikan beberapa hal tentang kenaikan tarif pajak pertambahan nilai PPN yang mungkin masih ada suatu keraguan atau suatu ketidakpahaman yang tepat,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024)
“Sehingga saya setelah koordinasi dan diskusi dengan Menteri Keuangan dan jajaran beberapa kementerian lain, saya merasa perlu bahwa untuk menyampaikan sendiri masalah PPN 12% ini,” sambung Prabowo.
Orang nomor satu di Indonesia itu menjelaskan, kebijakan kenaikan tarif PPN merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Hal itu disepakati oleh pemerintah Indonesia dan parlemen pada 2021.
“Kenaikan tarif dilakukan secara bertahap dari 10% menjadi 11% mulai 1 April 2022, ini sudah dilaksanakan, dan kemudian perintah undang-undang dari 11% menjadi 12% pada 1 Januari 2025,” imbuhnya.
Kenaikan PPN secara bertahap dimaksudkan agar tidak memberi dampak yang signifikan terhadap daya beli masyarakat, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Prabowo menegaskan pemerintah berkomitmen mengutamakan kepentingan rakyat dan melindungi daya beli masyarakat dalam menerapkan suatu kebijakan.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan alasan masyarakat harus membayar pajak. Meski banyak dipertanyakan, manfaat pajak sebenarnya banyak dinikmati masyarakat berbagai golongan.
Bendahara Negara ini mengatakan, pajak hadir di berbagai ruang segmen masyarakat dalam berbagai bentuk. Misalnya berbentuk penyaluran subsidi energi hingga bantuan terhadap UMKM.
“APBN itu hadir di hampir semua ruang segmen masyarakat di berbagai bentuk, karena banyak yang masih sampai hari ini, banyak yang nanya, kenapa saya harus membayar pajak, dan apa manfaatnya pajak buat saya,” kata Sri Mulyani di Instagram @smindrawati, Kamis (2/1/2024)
Menurutnya APBN yang dananya berasal dari pajak berperan sebagai instrumen untuk mewujudkan keadilan. Meskipun belum sempurna, pemerintah terus berupaya memperbaiki dan menargetkan kelompok yang membutuhkan agar tersentuh manfaat pajak.
“Konsep mengenai keadilan itu kan sesuatu yang harus terus kita upayakan dan ikhtiar dalam setiap tindakan yang kita lakukan. Kadang-kadang masyarakat yang harus membayar memang terasa berat, tapi juga pada saat yang sama menjaga Indonesia bersama gitu ya,” bebernya.