NusantaraInsight, Makassar — Mantan Ketua Umum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sulsel periode 2000 – 2003 Dr Basri, S.Pd.,M.Pd sangat mendukung penuh ketegasan gubernur terkait pernyataan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh tentang orangtua yang tak mau ikuti sistem di sekolah sebaiknya ambil putra putrinya dan didik sendiri.
Hal ini disampaikan Dr Basri ketika ditemui, Kamis (7/11/2024) di ruang kerjanya.
Ia juga menambahkan bahwa guru itu selain berkewajiban untuk mencerdaskan anak bangsa juga mendidik anak bangsa agar memiliki jiwa patriotisme, serta kedisiplinan dan memiliki adab.
“Tak ada guru yang ingin mencelakakan siswanya apalagi hingga berbuat kriminal. Para guru di sekolah juga telah di atur dalam undang-undang guru dan dosen yang menjadi patokan dalam menjalankan profesinya,” ungkapnya.
“Apa yang menjadi sorotan belakangan ini, terkait Supriyani guru SDN 4 Baito Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dituding menganiaya siswanya sehingga memicu para insan pendidik untuk bersuara patut didengar oleh pemerintah,” kata Dr Basri.
“Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak PJ Gubernur Sulsel Prof Zudan pada acara Jambore GTK Hebat 2024 itu yang menghimbau agar guru kompak dan saling mendukung untuk bagaimana mencerdaskan siswa, bagaimana mendisiplinkan siswa dan bagaimana mendidik siswa. Beliau juga secara tegas menghimbau bila dalam upaya mendisiplinkan siswa, ada orangtua yang tak setuju, maka silahkan ambil putra putrinya, silahkan didik sendiri,” tukas peraih doktor ilmu pendidikan UNM ini.
“Yang menjadi sorotan saat ini, adalah ketakutan guru yang terimbas masalah hukum dan rawan di kriminalisasi. Untuk itu perlunya percepatan Undang-undang Perlindungan Guru agar segera diundangkan, karena ini sifatnya sudah sangat mendesak,” tambahnya.
“Semoga undang-undang Perlindungan Guru segera terealisasi,” tegas Ketua MGMP Sulsel era Dr H. Nganro, M.Pd ini.
