Jamaah An Nadzir Tetapkan 1 Ramadan pada Minggu 10 Maret 2024

Jamaah an nadzir
Jamaah an nadzir (foto detik)

NusantaraInsight, Makassar — Jamaah An Nadzir telah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Minggu 10 Maret 2024.

Hal ditetapkan melalui metodologi dan hasil pengamatan bulan secara internal kelompoknya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

“Kami sampaikan bahwasanya Jamaah An Nadzir memiliki ilmu metodologi dan tata cara sendiri dalam memantau dan menetapkan 1 Ramadhan, serta 1 Syawal dan 10 Zulhijjah,” ujar Pimpinan Jamaah An Nadzir Gowa, Al Ustadz HM Samiruddin Pademui, Jumat (8/3/2024) seperti dilansir dari Antara.

Jamaah an nadzir
Jamaah an nadzir (foto detik)

Ilmu metodologi ini, kata dia, merupakan hasil pengajaran dari guru dan Imam KH Syamsuri Abdul Madjid yang diklaim menjamin kebenaran ilmu serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Berdasarkan hasil pemantauan bulan internal beberapa bulan terakhir, kata Samiruddin secara singkat disampaikan hasilnya.

Pertama, pemantauan bulan dimulai dengan mengamati tiga bulan purnama 14, 15, dan 16 Sya’ban 1445 Hijriah yang secara berurutan bertepatan dengan tanggal 23, 24, dan 25 Februari 2024.

Kedua, setelah menetapkan tiga purnama pada pertengahan bulan Sya’ban itu, selanjutnya menghitung perjalanan bulan, maka didapatkan 27, 28, dan 29 Sya’ban 1445 Hijriah bertepatan tanggal 7, 8, dan 9 Maret 2024 sambil memperhatikan jam terbitnya bulan di ufuk Timur, saat fajar kazib, siddiq dan pagi hari termasuk melihat bayangan bulan bersusun dengan menggunakan kain tipis hitam.

BACA JUGA:  Kuwait dan Oman Terapkan Tidak Puasa Ramadan Bisa Masuk Penjara

Ketiga, menggunakan alat bantu teknologi aplikasi melalui ponsel pintar yang sudah diteliti beberapa tahun terakhir, yang akurasi datanya sangat mendukung dan memudahkan untuk menentukan waktu atau jam terjadinya pergantian atau bulan baru, konjungsi dari bulan Sya’ban ke Ramadhan 1445.

“Hal itu juga diikuti oleh fenomena alam, seperti adanya hujan, angin kencang, petir dan pasang puncak (kondak) air laut,” paparnya menjelaskan.

Keempat, perlu dipahami bahwa selama bulan masih duluan terbit di ufuk Timur daripada matahari, itu artinya masih bulan tua. Namun sebaliknya jika matahari sudah duluan terbit di ufuk Timur dari pada bulan, sehingga dianggap bahwa itu sudah bulan baru atau hilal.

Kelima, hari Ahad, 10 Maret 2024, akhir bulan Sya’ban 1445 Hijriah, diprediksi terbit di ufuk timur sekitar pukul 05.49 Wita, sementara matahari terbit jam 06.07 Wita. Meskipun sudah sulit dilihat secara kasat mata, sebagaimana sulitnya melihat hilal. Perjalanan akhir bulan Sya’ban sudah tidak sampai lagi ke Barat.