“Saya mendukung beliau berpasangan dengan Aska Mappe. Kebetulan, Ketua KADIN Sulsel juga merupakan Ketua DPD Gerindra Sulsel, jadi ini adalah kombinasi yang baik untuk membawa perubahan positif bagi Barru,” tambahnya.
Dukungan penuh dari KADIN Sulsel menjadi salah satu sinyal kuat bahwa H. Muhammad Aras adalah sosok yang dipercaya untuk membawa Barru menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan latar belakangnya yang solid di parlemen serta koneksi yang kuat di tingkat daerah, lanjut Syarifuddin Mualla, Muhammad Aras memiliki peluang besar untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Barru secara lebih luas.
“Beliau itu tokoh yang religius, pintar karena juga dosen di beberapa universitas, dulu aktif di HIPMI Sulsel dan REI Sulsel. Jadi beliau tahu bagaimana membangun Kabupaten Barru dan tahu memajukan dengan mendatangkan investor dan perusahaan besar di Barru karena beliau tokoh nasional di DPR Komisi V,” tandas Syafruddin Mualla.
*Sekilas Kabupaten Barru*
Kabupaten Barru, sebuah wilayah yang membentang dari pesisir hingga perbukitan. Kabupaten ini berada sekitar 102 kilometer dari Kota Makassar, ibu kota provinsi.
Dengan ketinggian yang bervariasi antara 0 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut, Barru merupakan mosaik geografi yang memikat. Sebagian wilayahnya ditutupi oleh perbukitan hingga pegunungan karst, sementara pesisirnya membentang sepanjang 87 kilometer, menjadikan Barru sebagai kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Sulawesi Selatan. Kombinasi antara daratan berbukit dan pesisir luas ini menghadirkan keindahan yang berbeda di setiap sudutnya.
Di bagian timur dan selatan, karst yang keras menjulang tinggi, seolah menjadi benteng alami yang menjaga keasrian alamnya. Di sisi barat, laut biru yang tenang mengalir seolah mengajak siapa saja untuk merasakan ketenangan, dengan ombak yang setia menghapus jejak-jejak di pesisir.
Sebuah harmoni antara daratan dan lautan, Barru adalah tempat di mana alam bertutur dalam diam, menawarkan kekayaan tak hanya dalam keindahan, tapi juga dalam keanekaragaman geografis yang menantang dan memukau.
Menurut mitologi setempat, nama Barru berasal dari sejenis pohon yang dikenal masyarakat Bugis setempat sebagai pohon Aju Berru. Pada masa lalu, wilayah Barru dipenuhi oleh pohon ini, dan menjadi bagian penting dalam sejarah daerah tersebut. Bahkan, Lasarewo, raja pertama di Barru, dilantik di atas Batu Allantireng, sebuah batu yang terletak di dekat pohon Aju Berru. Nama pohon itu kemudian dijadikan nama Kerajaan Berru, dan terus digunakan hingga daerah tersebut menjadi Kabupaten Barru.***