–“Partai lain pada dorong ketua umumnya, dan petinggi partainya ke Presiden terpilih Prabowo untuk jadi Menteri, sedang PKS tidak, malah mendorong professional untuk jadi menteri bukan ketua umum atau pengurusnya, aneh memang ini PKS”_ – Netizen
NusantaraInsight, Makassar — Isu jabatan dan ambisi politik sering kali menjadi topik panas di ranah perpolitikan Indonesia. Banyak partai politik dianggap haus jabatan, mendorong para ketua umum dan petinggi partai mereka untuk mengisi kursi-kursi strategis dalam pemerintahan. Namun, di tengah hiruk pikuk tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampak berbeda. Tidak seperti partai-partai lainnya, PKS justru memilih untuk mengusulkan kalangan profesional sebagai calon menteri, bukan pengurus partainya sendiri.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Prabowo Subianto, yang menyebut PKS sebagai salah satu partai yang menyodorkan calon menteri dari unsur profesional. Mengutip dari media RMOL.ID Republik Merdeka bahwa _“Prabowo mengungkapkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang menyodorkan nama calon menteri dari unsur profesional.”_
Langkah PKS ini dinilai aneh oleh sebagian pihak yang terbiasa melihat partai politik memprioritaskan kadernya untuk mengisi posisi strategis. Namun, keputusan tersebut mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk netizen. Salah satu pemilik akun bernama M ‘Genk, dalam pernyataannya di media sosial, menyatakan kekagumannya terhadap PKS.
_“baru ngeh kata2 pak prabowo…’ada partai yang ditawari, yang dikasih profesional akademisi’ ternyata PKS partainya… salut buat PKS….menyala terus ya, biarin anjing menggonggong kafilah tetap berlalu”_
Hal senada disampaikan oleh pemilik akun *yeticahayahidup.* Dalam komentarnya, ia menyebut keputusan PKS sebagai langkah yang “agak lain,” di mana partai tersebut memilih mengusulkan seorang guru besar daripada pengurus atau kadernya.
_“agak laen ni pks, bukannya pengurus atau kadernya yg maju justru malah pilih guru besar. semakin percaya sama pks yg ga gila jabatan”_ Komentarnya ini mencerminkan keyakinan masyarakat bahwa PKS mengedepankan kepentingan bangsa di atas ambisi pribadi atau partai.
Akun lain, *uyun we,* turut memberikan pandangannya dengan memuji PKS sebagai partai yang “berkelas.” Baginya, keputusan untuk tidak mendorong pengurus partai menjadi menteri adalah langkah elegan yang membedakan PKS dari partai lainnya.
_“PKS berkelas. pengurus nya gak berebut jadi mentri”_
katanya, menekankan bahwa PKS tidak terjebak dalam perebutan jabatan yang sering terjadi di kalangan partai politik.