Seingat saya, jarang bahkan hampir tak pernah saya mengulangi permintaan atau masukan untuk kelancaran penganggaran proyek hasil Musrenbang di Banggar DPRD Makassar, ketika dia ‘menentukan’ di Dewan. Bak pepatah, sekali mendayung dua tiga pula terlampaui.
Orangnya cerdas dan mudah mengerti masalah di lapangan. Itu mungkin karena memahami tupoksi dan asal dapilnya yang wajib dibantu mewujudkan keinginan masyarakatnya.
Terngiang di telinga saya harapan sejumlah anggota DPRD Makassar yang menyambangi kediaman saya ketika masih tahap perhitungan suara di PPK.
Supra saat itu datang bersama H.Jufri Pabe ke Sanggar Seni Pendopo Aspirasi saya. Dengan senyum sumringah mereka berdua bergandengan. Sebelumnya, keduanya merupakan seteru dalam bersaing sesama Partai.
Mungkin karena keduanya takut kalah hingga melipatgandakan kemampuannya mencari pemilih. Dan keduanya berhasil duduk dengan meraup angka tertinggi.
“Semoga Kak Supra jadi Ketua”, tutur Imam Musakkar yang juga oppo dari PKB.
Anggota Dewan ‘oppo’ yang duduk semeja dengan saya,
Fasruddin rusly (F-PPP),
Andi Suharmika (F-Golkar)
Alhidayat Syamsu F-Pdip (Terpilih DPD RI untuk Sulsel),
hampir serempak menyuarakan “Aamin..” Saya juga reflek mendoakan.
Sehari sebelum dilantik, saya melihat video gladinya yang “jebol” di medsos.
Saya mengirim ke WAnya dan memberi ucapan selamat kepadanya.
“Makasih, Titip doa ta semoga bisa melaksanakan amanah ini, Pung”, tulisnya ketika membalas chat saya.
Dan, doanya Pak Ketua DPRD Makassar ini saya Aamiinkan lagi.
Ekh, hampir lupa sarannya dinda, agar saya tak perlu ikut ‘cawe cawe’ dalam Politik Praktis. Menurutnya, saya cukup jadi tokoh masyarakat dan “orang tua” di Manggala saja.
Saya pikir, betul juga karena sejak dulu saya tak pernah berhasrat ‘mendua’kan Profesi Wartawan saya dengan meloncat ke Parpol sekalipun banyak yang menawarkan. Bahkan pernah salah satu Parpol mendudukkan saya sebagai Penasehat Partai. Terpaksa saya tolak karena harus pamit dari jabatan saya di PWI. Mirisnya, saya juga jadi korban ‘pembisik’ karena politik praktis ini. Ha.. ha..ha..
Cocoki…Ingat, sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat. Tetaplah mengurus rakyat. Salamakki, ndikku.