NusantaraInsight, Makassar — Muhammad Amri Arsyid, calon Walikota Makassar, menyampaikan salah satu visi dan misinya terkait pengembangan Smart City yang berbasis pada budaya dan kearifan lokal. Saat ditemui oleh media ini di Trans Studio Mall, Jalan Metro Tanjung Bunga, pada Jumat, 28/6/2024
Amri Arsyid menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi canggih dengan nilai-nilai tradisional Makassar. Menurutnya, Smart City yang berakar pada kearifan lokal dapat menciptakan harmoni antara kemajuan teknologi dan pelestarian budaya.
Amri Arsyid menjelaskan bahwa implementasi Smart City tidak hanya tentang infrastruktur digital yang modern, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut dapat mendukung dan mempromosikan budaya lokal. “Kami ingin menciptakan kota yang pintar dan modern, namun tetap mempertahankan identitas dan kearifan lokal Makassar,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa dengan pendekatan ini, Makassar dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengelola perkembangan teknologi tanpa mengorbankan warisan budaya.
Lebih lanjut, Amri Arsyid mengungkapkan bahwa program Smart City berbasis kearifan lokal akan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan, ekonomi, pariwisata, dan pelayanan publik. Ia mencontohkan penggunaan aplikasi mobile yang memudahkan wisatawan untuk mengenal sejarah dan budaya Makassar melalui peta interaktif dan informasi tentang situs-situs bersejarah. Selain itu, program ini juga akan mengintegrasikan sistem pelayanan publik yang lebih efisien dan transparan, dengan tetap menghormati nilai-nilai lokal.
Amri Arsyid juga menyoroti pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengembangkan Smart City ini. Ia berkomitmen untuk melibatkan berbagai komunitas lokal dan pakar budaya dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan program. “Kami percaya bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pegiat budaya, kita dapat mewujudkan visi Smart City yang tidak hanya modern tetapi juga bermakna dan relevan bagi semua warga Makassar,” pungkasnya.