MERAJUT PESAN MAPPALETE BOLA
Karya: Sultan Musa
sekumpulan pria berpacu sama
pada hari sederhana penuh asa
lalu, terangkatlah Ale bola
suguhan kebersamaan yang tak reda
meski peluh membahana
sebagaimana tradisi memahatkan realitas
cerminan kebersamaan tak terlepas
adat Bugis terjaga lawas
warisan leluhur mewujud selaras
terdengar teriakan aba-aba
agar ketukan langkah dalam irama
simpul bambu terikat bernyawa
penyemangat bahu-membahu manusia
semilir sop ‘saudara’
aroma khas buatan para hawa
siap memanggil bila telah usai
….sebuah Bola berbentuk panggung telah berpindah….
bagai cita berteduh mengetarkan
hinggap dalam bingkai menghidupkan
tak ada yang mampu menangguhkan
selalu ada kekuatan pesan
dari sakralnya bangunan
….Rakkeang
….Ale bola
….Awa bola
puas mematut-matut diri,
sambil tersenyum sumrigah
merekam penghuninya saat lahir,
atau saat menikah hingga didoakan kembali
membuncah pesan kebahagian;
ini adalah jejak kebajikan
untuk saling mendoakan pada kebaikan….
-2022
Biodata Penyair:
SULTAN MUSA bersuku Bugis dan saat ini tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya – karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional.
Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah ( 2019,2020,2021,2022,2023), Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Adapun IG : @sultanmusa97