NusantaraInsight, Bima — Apa yang dilakukan Rektor Universitas Nggusuwaru (Unswa) Bima, Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, M.A. termasuk luar biasa dan tidak biasa. Baru beberapa puluh menit dirinya dilantik Ketua Yayasan Pengajaran dan Ilmu Pendidikan (PIP) Bima Fifi Jauhar, yang menaungi Unswa sebagai rektor, Prof. Ahmad Thib Raya langsung melantik ketiga Wakil Rektor Unswa, Rabu (12/22025) di Kampus Unswa Kelurahan Mande Kota Bima.
Disaksikan Ketua Yayasan PIP Fifi Jauhar dan Ketua Senat Unswa Drs.H.Juanda Mansyur, M.Pd. dan civitas academica Unswa, Ahmad Thib Raya melantik Dr.Tasrif, M.Pd., Ahmad Yani, SEI, M.Pd, dan Amiruddin, S.Pd., M.Pd. masing-masing sebagai Wakil Rektor I, II, dan III untuk masa bakti 2025-2029.
Prof. Thib, demikian Guru Besar UIN Jakarta ini akrab disapa, mengatakan, pemilihan Rektor Unswa ini berlangsung singkat. Demikian juga pelantikan wakil rektor ini luar biasa dan tidak biasa terjadi dalam sejarah perguruan tinggi, kecuali terjadi di Unswa Bima. Biasanya, setelah Rektor dilantik, dia harus keliling fakultas dulu, baru mengeluarkan surat keputusan pengangkatan para wakil rektornya. Tetapi kali ini, selesai pelantikan Rektor, diikuti pelantikan para wakil rektor yang dilakukan oleh rektor.
“Begitu pun dengan pemilihan rektor, juga berlangsung dalam waktu yang singkat,” ujar Thib usai melantik para wakil rektor yang akan mendampinginya lima tahun ke depan.
Thib merasakan amanat yang diberikan Yayasan PIP ini amat berat. Di sini, ada mahasiswa kita sekitar 1.900 orang, dosen 160 orang.
“Saya katakan berat, karena di Jakarta saya memiliki tugas yang berat. Beratnya dari sisi lain adalah, saya dipercayakan oleh Menteri Agama sebagai Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta yang sekarang jumlah mahasiswa S-2 dan S-3 berkisar 35 orang yang akan mengikuti Pendidikan di Amerika dan Timur Tengah tanpa mengeluarkan biaya satu sen pun.
Thib juga ditunjuk sebagai Direktur Lembaga Akreditasi Pendidkan Agama yang nanti akan mengakreditasi program studi agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha.
“Selain itu, saya juga sebagai Ketua Tim Pendirian IAIN Bima. Masa saya mengurus pendirian IAIN di daerah lain sementara di Bima tidak ada IAIN-nya,. Di NTB hanya ada satu IAIN, di daerah lain ada dua sampai tiga IAIN, “ kata Thib sambil menyebutkan, operasional IAIN Bima sudah dalam proses. (MDA).