Universitas Al Azhar-Unhas akan Teken MoU

Dr.Syamsul Bachri, Lc. M.Ag
Dr.Syamsul Bachri, Lc. M.Ag memandu webinar

Prof Daoed mengatakan, inilah seruan-seruan yang disampaikan pada dasawarsa terakhir ini, terutama dari kalangan Barat. Mereka katakan, hubungan antara laki-laki dan perempuan, merupakan hubungan yang saling kontradiktif, saling berlawanan. Sehingga, harus ada salah satu yang dimenangkan. Apakah laki-laki yang harus mendominasi atau perempuan yang harus mendominasi.

Banyak program TV saat ini telah disebarluaskan ke mana-mana di tiap negara, baik itu sinetron atau pun yang lainnya, atau semacamnya, itu menggambarkan bagaimana sekarang kehidupan seorang lelaki yang mendominasi perempuan dan melawan laki-laki. Hal ini merupakan sesuatu yang jauh dari prinsip-prinsip keadilan, apalagi prinsip-prinsip keagamaan. Laki-laki dan perempuan dalam prinsip keagamaan saling membutuhkan satu sama lain.

Sebenarnya para ulama Azhar sudah melawan pemikiran dewasa ini yang menyeru kepada transgender atau kaum laki-laki atau perempuan saja. Dan, ini secara khusus Syekh di Al Azhar mengkhususkan satu program pada bulan suci Ramadan selama 30 hari yang diisi dengan pembicaraan khusus tentang masalah gender dan keluarga. Khususnya mereka semuanya berupaya menghambat arah pemikiran-pemikiran Barat tersebut yang mengeluarkan manusia dari fitrahnya.

BACA JUGA:  Ini Ciri Khas SMAN 8 Bulukumba Laksanakan Program Ramadhan

Selesai Rektor Universitas Al Azhar menyampaikan materinya, dilanjutkan dengan seminar mengenai masalah gender dengan menampilkan Prof.Dr. Nahla Shabry As-Sha’Idy, Dean of the al-Azhar Faculty of Islamic Science.

Universitas Al Azhar didirikan antara tahun 970-972 Masehi atau 1.052 tahun silam. Universitas ini merupakan perguruan tinggi kedua tertua dan pemberi gelar di dunia dan menjadi pusat utama pendidikan dan pengkajian Islam Sunni di dunia. Bahasa pengantarnya Arab dan Inggris.

Berdasarkan catatan wikipedia, universitas ini didirikan oleh Bani Fatimiyah yang menganut mazhab Shiah Ismailiyah dan Sultan Al Azhar mengambilnya dari nama Sayyid Fartimah Az Zahra, putri Nabi Muhammad saw.

Perpustakaan universitas ini dianggap nomor 2 terpenting di Mesir. Fakultas dibagi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa, yakni laki dan perempuan. Terdapat 19 fakultas untuk mahasiswa laki-laki berada di Provinsi Kairo dan 17 fakultas lain berada di luar Provinsi Kairo. Sedangkan fakultas untuk mahasiswa perempuan, 11 fakultas di Provinsi Kairo dan 7 fakultas lagi berada di luar Provinsi Kairo. Saat ini menurut Prof.Salamah Daoed, terdapat sekitar 30 orang perempuan yang menjabat dekan fakultas di Universitas Al Azhar. (MDA).

br
br