Kemudian Kabid PKLK Sari Diana Muallim yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Sulsel dengan tegas menyatakan akan terus memberikan support yang besar kepada siswa SLB.
“Saya Sangat mensupport kegiatan SOIna ini. Dan saya akan memberikan saran agar setiap SLB mendirikan SOIna untuk setiap sekolah yang ada di Sulsel. Mengapa ini dianggap penting, walaupun dipahami ada O2SN dan FLS3N untuk pengembangan potensi peserta didik. Namun SOIna ini juga sangat penting untuk pengembangan talenta. Apalagi kita dengar tadi, sejumlah siswa SLB Sulsel telah berprestasi di tingkat nasional dan internasional,” ulasnya.
“Saya akan melihat juknis untuk membuat club SOIna di seluruh sekolah yang ada di Sulsel,” tegasnya sebelum membuka kegiatan.
Acara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balon udara berlogo SOIna sebagai tanda ajang lomba di mulai.
SOIna
SOIna atau Special Olympics Indonesia awal mulanya adalah Special Olympics yang dimulai dari Camp Shriver, yang didirikan oleh Eunice Kennedy Shriver pada awal 1960-an di halaman belakang rumahnya di Maryland.
Ia mengundang anak-anak berkebutuhan khusus dan merekrut siswa sebagai pendamping. Dengan 34 anak dan 26 pendamping, acara ini sukses, dengan anak-anak bermain berbagai olahraga.
Pendamping yang awalnya ragu mulai menyadari bahwa anak-anak ini bukan “sulit” atau “tidak bisa diajari”; mereka hanya ingin bersenang-senang. Camp Shriver berlangsung selama empat tahun dan menjadi langkah awal penting sebelum lahirnya Special Olympics yang lebih besar.
Visi
Melalui gerakan Special Olympics, memberikan kesempatan kepada Penyandang Disabilitas Intelektual atau Orang Bertalenta Khusus (OBK) untuk menjadi warga negara yang berguna, produktif, diterima, dihargai, dan diakui kesetaraannya sebagai bagian dari masyarakat
Misi
Menyelenggarakan pelatiahan dan kompetisi olahraga olimpiade sepanjang tahun bagi Orang Bertalenta Khusus dan serta memberikan kesempatan yang berkesinambungan untuk membentuk fisik yang sehat, bugar, menunjukkan keberanian, merasakan kebahagiaan, serta dapat menunjukan kemampuan, keahlian, dan persahabatan, baik dengan keluarga, atlet Special Olympics lainnya, maupun masyarakat
SOIna atau Special Olympics Indonesia menyelenggarakan berbagai cabang olahraga untuk atlet dengan disabilitas intelektual. Tujuh cabang olahraga utama yang dibina oleh SOIna adalah atletik, bulu tangkis, tenis meja, sepak bola, bola basket, renang, dan bocce. Selain itu, ada juga cabang olahraga lain seperti bola voli, bola tangan, bowling, dan senam.